Pertamina TBBM Boyolali Berikan Pelatihan Tanaman Obat

Jum'at, 20 September 2019 - 12:00 WIB
Pertamina TBBM Boyolali Berikan Pelatihan Tanaman Obat
Pertamina TBBM Boyolali memberikan pelatihan pengembangan Konservasi Biofarmaka kepada pengelola kawasan Ecoedutourism Bukit Wonopotro di Desa Blumbang, Kec. Klego, Boyolali. Foto/IST
A A A
BOYOLALI - PT Pertamina melalui Terminal Bahan Bakar Minyak (TBM) Boyolali memberikan pelatihan pengembangan Konservasi Biofarmaka (tanaman obat). Kegiatan yang bekerjasama dengan Kebun Raya Indrokilo Boyolali mengangkat tema Konservasi dan Manfaat Biofarmaka bagi Pelestarian Lingkungan dan Wisata Edukasi. Pelatihan menyasar pengelola kawasan Ecoedutourism Bukit Wonopotro di Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Boyolali.

Sebanyak 30 peserta mengikuti rangkaian pelatihan yang terdiri dari sesi materi dalam ruangan dan sesi materi luar ruangan. Materi pelatihan disampaikan oleh praktisi dari Kebun Raya Indrokilo meliputi materi teknik eksplorasi, teknik identifikasi, teknik perawatan, dan teknik penataan tanaman Biofarmaka di taman pamer.

Kegiatan konservasi Biofarmaka merupakan salah satu program unggulan Keanekaragaman Hayati TBBM Boyolali. Pengembangan Biofaramaka di Kawasan Bukit Wonopotro mulai diinisiasi sejak tahun 2018. Berawal dari hasil eksplorasi Tim Kebun Raya Indrokilo tahun 2018 silam, ditemukan 22 jenis potensi tanaman biofarmaka di kawasan Bukit Wonopotro. Hal tersebut ditindaklanjuti oleh PT Pertamina TBBM Boyolali menggandeng Tim Universitas Diponegoro untuk menggali lebih luas potensi tersebut.

Operation Head Terminal BBM Boyolali, Mangku Hidayat Basuki mengatakan, PT Pertamina melalui Terminal BBM Boyolali selalu berkomitmen mendukung misi perbaikan dan pelestarian lingkungan melalui Program Keanekaragaman Hayati baik di lingkungan TBBM Boyolali maupun masyarakat luas.

“Kami akan selalu berkomitmen dalam upaya-upaya perbaikan dan pelestarian lingkungan, salah satunya yaitu dengan melakukan pelatihan peningkatan kemampuan SDM untuk perawatan biofarmaka. Harapannya dengan bekal ilmu dari pelatihan tersebut, masyarakat sekitar sadar dan mampu mengelola Kawasan Wonopotro dengan wawasan konservasi,” kata Mangku Hidayat dalam siaran pers, Jumat (20/9/2019).

Selain kegiatan konservasi Biofarmaka, terdapat kegiatan konservasi Rusa Timor dan rehabilitasi lahan kritis di kawasan Bukit Wonopotro, Desa Blumbang. Upaya rehabilitasi lahan kritis di Kawasan Bukit Wonopotro berupa kegiatan penanaman 1000 pohon jati pada tahun 2014, sedangkan kegiatan konservasi Rusa Timor dimulai sejak tahun 2015 dengan jumlah awal 2 ekor dan kini sudah menjadi 9 ekor.

Ke depannya, Kawasan Bukit Wonopotro ini harapannya dapat berkembang menjadi kawasan konservasi yang dapat digunakan untuk wahana edukasi, rekreasi, dan kegiatan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6143 seconds (0.1#10.140)