Berisiko Tinggi Bencana, Jateng Waspada Kebakaran Hutan

Jum'at, 20 September 2019 - 08:30 WIB
Berisiko Tinggi Bencana, Jateng Waspada Kebakaran Hutan
Gunung Slamet saat mengalami kebakaran beberapa waktu lalu. Ilustrasi
A A A
SEMARANG - Wilayah Jawa Tengah termasuk dalam kelas risiko bencana tinggi dengan skor 158 dan menempati urutan atau ranking ke-13 di tingkat nasional. Hal itu berdasarkan indeks risiko bencana Indonesia 2013.

Sekda Jateng Sri Puryono KS mengatakan, frekuensi kejadian bencana di Jawa Tengah selama 2016-2018 cukup tinggi dan fluktuatif. Pada 2016 data kejadian bencana tercatat 1.574 kejadian, 2017 sebanyak 2.304 kejadian, dan 2018 tercatat 1.760 kejadian, dengan dominasi bencana tanah longsor, kebakaran, dan angin topan.

“Saat ini kita sedang mengalami bencana kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Merbabu di wilayah Resort Pakis, Wonolelo, Selo, dan Ampel. Selain di Gunung Merbabu, kebakaran hutan juga terjadi Gunung Slamet yang meliputi wilayah Kabupaten Tegal, Brebes dan Banyumas, serta Gunung Merapi,” kata Sri Puryono di Semarang, Kamis (19/9/2019).

Kebakaran di Gunung Merbabu seluas 436 hektare dan sempat padam pada Minggu (15/9/2019). Namun karena angin yang bertiup kencang, api kembali muncul di dua titik dan kembali membakar hutan. Sedangkan kebakaran pertama di Gunung Slamet yang meliputi daerah Bumijawa seluas 15 hektare, kemudian meluas ke wilayah Banyumas, lalu melebar ke arah Sawangan Bumijawa seluas 225 hektare.

“Sampai dengan saat ini kemungkinan bertambah. Diharapkan kejadian bencana kebakaran di Gunung Merbabu dan Gunung Slamet dapat segera diatasi dengan upaya sinergis semua pihak yang terkait, terutama LHK dan Perhutani,” harapnya.

Sementara itu, Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Sudaryanto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak guna menanggulangi bencana kebakaran di sejumlah kawasan pegunungan di Jateng yang terjadi beberapa hari terakhir.

Menurutnya, Perhutani, BPBD, TNI, Polri dan relawan sampai sekarang bersama-sama melalukan memadamkan api di kawasan Gunung Merbabu dan Slamet. Sedangkan kebakaran di Gunung Merapi yang melanda wilayah Baleran Klaten sudah berhasil dipadamkan pada Rabu (19/9/2019) malam.

“Pemadaman terus dilakukan. Sampai sekarang warga sekitar Gunung Slamet dan Merbabu tetap beraktivitas seperti biasa. Bahkan tidak sedikit yang ikut membantu dalam pemadaman kebakaran hutan,” katanya.

Untuk meminimalisasi dan mencegah bencana kekeringan maupun kebakaran pada musim kemarau, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar senantiasa menjaga kelestarian lingkungan.

Di antaranya menghemat penggunaan air bersih, membuat resapan air di sekitar rumah untuk menampung atau menabung air, tidak membuang sampah sembarangan, tidak membuang putung rokok di sembarangan termasuk di kawasan hutan, karena dapat menyebabkan kebakaran.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5710 seconds (0.1#10.140)