Kembangkan Beras Merah di Wilayah Pesisir Kendal
A
A
A
KENDAL - Beras merah ternyata bisa dikembangkan di wilayah pesisir, seperti di Kabupaten Kendal. Petani mulai mengembangkan beras merah yang rendah gula dengan hasil panen cukup baik. Dari lahan setengah hektare mampu menghasilkan hingga 5 ton gabah basah.
Sekilas tidak ada yang berbeda padi beras merah dengan padi biasa, hanya ukurannya yang lebih besar dan bulir padi di tiap tangkai lebih banyak. Pola tanamnya juga sama dengan padi biasa dan ditanam di areal yang sama dengan padi biasa. Namun padi beras merah ini mempunyai kualitas yang lebih baik dan hasil yang lebih banyak jika dibandingkan padi biasa.
Jika umumnya padi beras merah dikembangkan petani di wilayah dataran tinggi, namun petani di pesisir Kendal mulai mengembangkan padi jenis ini. Menurut Tardi, ketua gabungan kelompok tani Kendal, biaya produksi padi beras merah hampir sama dengan padi biasa, namun hasilnya lebih baik.
Dengan lahan setengah hektare mampu menghasilkan hingga lima ton gabah basah, lebih bai dari padi biasa yang hanya mampu menghasilkan 3-4 ton gabah basah. Namun demikian, petani masih mengalami kesulitan menemukan pasar padi beras merah.
Pasalnya beras merah yang rendah gula ini mempunyai pasar masyarakat ekonomi menengah ke atas. Harganya sendiri lebih tinggi. "Gabah basah padi beras merah dijual dengan harga Rp15.000 perkilogramnya," terang Tardi.
Ditambahkan Tardi, ke depan budidaya padi beras merah mempunyai potensi yang lebih baik. Tardi akan mencoba mengenalkan kepada petani di Kendal untuk beralih menanam padi beras merah guna meningkatkan produksi dan penghasilan. Ia berharap pemerintah membantu pemasaran padi beras merah, karena pasarnya terbatas.
Sekilas tidak ada yang berbeda padi beras merah dengan padi biasa, hanya ukurannya yang lebih besar dan bulir padi di tiap tangkai lebih banyak. Pola tanamnya juga sama dengan padi biasa dan ditanam di areal yang sama dengan padi biasa. Namun padi beras merah ini mempunyai kualitas yang lebih baik dan hasil yang lebih banyak jika dibandingkan padi biasa.
Jika umumnya padi beras merah dikembangkan petani di wilayah dataran tinggi, namun petani di pesisir Kendal mulai mengembangkan padi jenis ini. Menurut Tardi, ketua gabungan kelompok tani Kendal, biaya produksi padi beras merah hampir sama dengan padi biasa, namun hasilnya lebih baik.
Dengan lahan setengah hektare mampu menghasilkan hingga lima ton gabah basah, lebih bai dari padi biasa yang hanya mampu menghasilkan 3-4 ton gabah basah. Namun demikian, petani masih mengalami kesulitan menemukan pasar padi beras merah.
Pasalnya beras merah yang rendah gula ini mempunyai pasar masyarakat ekonomi menengah ke atas. Harganya sendiri lebih tinggi. "Gabah basah padi beras merah dijual dengan harga Rp15.000 perkilogramnya," terang Tardi.
Ditambahkan Tardi, ke depan budidaya padi beras merah mempunyai potensi yang lebih baik. Tardi akan mencoba mengenalkan kepada petani di Kendal untuk beralih menanam padi beras merah guna meningkatkan produksi dan penghasilan. Ia berharap pemerintah membantu pemasaran padi beras merah, karena pasarnya terbatas.
(mif)