YIA Beroperasi, Menpar Yakin Satu Juta wisman ke Borobudur Tercapai

Rabu, 18 September 2019 - 21:45 WIB
YIA Beroperasi, Menpar Yakin Satu Juta wisman ke Borobudur Tercapai
Menteri Pariwisata Arief Yahya di Bandara YIA, Rabu (18/9/2019). FOTO/iNews.id/Kuntadi
A A A
KULONPROGO - Kementerian Pariwisata mentargetkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur pada 2020 minimal satu juta orang. Mereka telah melakukan persiapan pada infrastruktur hingga pemasaran dan promosi. Kehadiran aYogyakarta International Airport (YIA) diharapkan bisa menjadi pintu masuk wisatawan ke Borobudur.

“Proyeksi kita tahun depan itu sudah satu juta wisatawan yang datang ke Borobudur,” jelas Menteri Pariwisata Arief Yahya di Bandara YIA, Rabu (18/9/2019).

Pemerintah pusat telah mengalokasikan dana untuk infrastruktur fisik pendukung dengan anggaran Rp2,1 triliun. Selain itu juga ada anggaran lain yang mencapai Rp3 triliun, seperti untuk pemasaran, promosi, pemberian insentif hingga penyiapan SDM di sekitar bandara.

“Utilitas dan infrastruktur ini telah disiapkan untuk mendongkrak kunjungan wisata,” jelasnya.

Selama ini turis yang datang langsung lewat Adisutjipto hanya sekitar 138.600. Artinya untuk mengejar target satu juta hanya butuh tujuh kali lipat. Kehadiran YIA akan menyelesaikan permasalahan yang ada yang menjadi kendala bagi pengembangan pariwisata. Dengan kapasitas 20 juta penumpang, akan banyak penerbangan asing yang datang yang selama ini tidak bisa ditampung di bandara Adisutjipto, Yogyakarta.

Menpar yakin target ini akan tercapai. Selama ini dalam promo selalu membawa branding Borobudur. Di samping itu maskapai penerbangan juga akan diberikan insentif. Sebelumnya Emyrates Air tertarik untuk mengoperasionalkan pesawat besar seperto boeing 777 atau airbus 380. Kehadiran YIA yang menjadi badara terbaik akan mampu dipakai untuk pendaratan pesawat berbadan besar dan terberat sekalipun.

Selain tingkat kunjungan wisata, mereka juga ingin menambah long of stay wisatawan di Borobudur ataupun Yogyakarta. Selama ini di Borobudur hanya 1,2 hari dan di Yogyakarta hanya 2,1 hari. Kedepan harus bisa ditambah hingga 8 hari seperti rata-rata nasional. “Kedepan harus ditambah dengan atraksi, agar long of staynya bisa meningkat,” jelasnya.

Direktur PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan selama ini bandara Adisutjipto Yogyakarta hanya mampu menampung penumpang dengan kapasitas 1,8 juta penumpang per tahun. Hal ini menjadikan akses penumpang teratas. Kehadiran YIA diharapkan menjadi solusi karena bisa menampung hingga 20 juta penumpang per tahun.

“YIA ini menjadi kunci bagaimana mendorong pariwisata lebih signifikan karena bandara ini setara dengan bandara internasional dengan panjang runway 3.250 meter,” terang Faik.

Bandara YIA, juga akan terkoneksi dengan moda transportasiyang lain. Diantaranya dengan jalur kereta api dan beberapa angkutan darat lainnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5456 seconds (0.1#10.140)