Kemenpar: 2020 Pariwisata Indonesia Take Off

Rabu, 18 September 2019 - 20:15 WIB
Kemenpar: 2020 Pariwisata Indonesia Take Off
Kemenpar menyakini pada 2020 mendatang, jumlah kunjungan wisatawan asing akan meningkat. FOTO/iNews/Kuntadi
A A A
KULONPROGO - Ketua Tim Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas Kementerian Pariwisata, Hiramsyah S Thaib, optimis pariwisata di Indonesia akan maju. Pada 2020 mendatang, jumlah kunjungan wisatawan asing akan meningkat. Seiring perbaikan sarana pendukung dan promosi wisata yang terus diilaksanakan.

“Ibarat 2020, pariwisata Indonesia sudah take off. Saat ini sedang membangun pondasi dan branding,” jelas Hiramsyah disela Fokus Group Discoussion di Terminal Penumpang Bandara YIA, Rabu (18/9/2019).

Menurutnya ada sembilan pilar pariwisata yang terus digenjot. Saat ini pengembangan mengembangkan pilar 3A (atraksi, akses dan amenitas). Sebelumnya juga telah dilakukan pengembangan pada sektor SDM, masyarakat dan juga industri (SMI). Termasuk juga melakukan branding, advertise dan seling (BAS).

Agar pariwisata bisa berkembang, Kementerian Pariwisata juga terus menggandang sektor swasta. Mereka terus mendorong agar para pengusaha diberikan kemudahan dalam mengembangkans ektor wisata. Salah satunya dengan terus mendorong kemudahan akses modal melalui kredit usaha rakyat (KUR).

“Kita terus genjot pengembangan desa wisata dan homestay dengan melakukan go digital,” jelasnya.

Keberadaan bandara YIA, akan menjadikan lompatan wisatawan yang datang ke Yogyakarta semakin besar. Selama ini mereka terkendala pada akses bandara Adisutjipto yang terbatas. Dengan selesai dibangunnya YIA, akan menjadikan akses dari luar negeri semakin mudah.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dadang Rizki Ratman mengatakan, presiden telah menetapkan lima destinasi super prioritas. Awalnya hanya ada empat destinasi, yakni Danau Toba (Medan), Mandalika (Lombok), Borobudur (Jawa Tengah) dan Labuhan Bajo (Sumba). Namun melihat perkembangan wisatawan yang datang, akhirnya ditambah satu lagi yakni Likupang (Sulut).

FGD ini menjadi salah satu upaya untuk mendongkrak kunjungan wisatawan yang datang ke Candi Borobudur. Alhasil dengan dioperasionalkannya Bandara YIA, akses pintu masuk wisatawan mancanegara semakin terbuka. Apalagi juga ada dukungan infrastruktur dan daya dukung pariwisata yang lain.

“Kita akan kawal sampai 2020, agar kawasan Borobudur dengan Konsep Joglosemara juga berkembang,” jelasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8780 seconds (0.1#10.140)