Optimalkan Pangan Lokal, Sleman Gelar Lomba Olahan Garut

Rabu, 18 September 2019 - 19:45 WIB
Optimalkan Pangan Lokal, Sleman Gelar Lomba Olahan Garut
Juri olahan pangan lokal sedang menilai hasil olahan pangan berbahan dasar garut di Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Sleman, Rabu (18/9/2019). FOTO/IST
A A A
SLEMAN - Sebanyak 34 tim perwakilan kelompok wanita tani (KWT) dari 17 kecamatan se Sleman mengikuti lomba olahan pangan lokal berbahan dasar garut di Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kamis (18/9/2019). Ada dua kategori dalam lomba tersebut, yaitu olahan kering dan basah. Sehingga masing-masing kategori diikuti 17 tim. Satu tim terdiri ada dua orang.

Lomba ini untuk meningkatkan pengunaan bahan lokal dan mendukung program ketahanan pangan serta dalam rangka memeriahkan hari pangan
se dunia ke 39 tahun 2019 tingkat Sleman.

Kabid Tanaman Pangan DPPP Sleman, Siti Rochayah mengatakan dipilihnya garut sebagai bahan dasar dalam lomba ini bukan tanpa alasan. Sebab garut bukan hanya melimpah di Sleman namun juga memilik banyak kandungan gizi dan sumber energi. Sehingga jika diolah akan bisa menjadi panganan alternatif dan memiliki nilai tambah ekonomi.

“Kami berharap dari bahan baku garut dapat memunculkan pangan lokal yang unggul di Sleman,” kata Siti Rochayah di sela-sela lomba.

Siti Richayah menjelaskan untuk kriteria penilaian lomba ini di antaranya, rasa, kreativitas, keberhasihan, penyajian dan komposisi olahan masakan. Untuk juri sendiri berasal dari unsur akademisi, instansi pemerintah dan praktisi yang berkompenten di bidangnya.

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan sangat senang dengan lomba ini. Hanya saja tetap berharap agar dalam mengolah pangan lokal, bukan saat lomba saja, namun setelah lomba berkelanjutan. Sehingga pangan lokal, seperti olahan garut akan memiliki nilai lebih dan dapat dikembangkan.

“Saya berharap tetap akan kreasi baru dalam mengolah pangan lokal, bukan hanya garut tetapi olahan pangan lokal lainnya,” harapnya.

Untuk itu, hari pangan sedunia ini bisa menjadi momentum untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam membuat olahan pangan yang menarik, bercitarasa dan bernilai gizi serta memiliki nilai ekonomis. Sehingga ada nilai ekonomi yang diperoleh.

Hal ini sejalan dengan dengan Revolusi Industri 4.0 yang bertujuan untuk meningkatkan pertanian modern guna mendorong percepatan penganekaragaman pangan, oleh karena itu perlu dilakukan secara fokus baik di sisi hulu maupun hilir.

“Ini juga sejalan dengan Revolusi Industri 4.0 terutama dalam pertanian modern dengan pemanfaatan teknologi guna mendorong percepatan penganekaragaman dan konsumsi pangan. Karena itu perlu dilakukan secara fokus baik di sisi hulu maupun hilir,” paparnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9929 seconds (0.1#10.140)