Startup Panen.id Kembangkan Bisnis di Solo

Rabu, 18 September 2019 - 09:30 WIB
Startup Panen.id Kembangkan Bisnis di Solo
Startup Panen.id Kembangkan Bisnis di Solo. Dok/SINDOnews
A A A
SOLO - Startup Panen.id mulai mengembangkan bisnisnya di Kota Solo. Starup yang dirintis 2,5 tahun lalu, membidik hasil pertanian petani di Surakarta agar bisa masuk ke hotel, restoran, dan rumah makan (Horeka).

Panen.id merupakan startup asli Indonesia yang menghubungkan antara petani lokal dengan konsumen seperti hotel, restoran, café dan catering. “Panen.id merupakan platform digital yang memiliki konsep membeli produk langsung dari petani lokal dengan daya tawar yang tinggi,” kata Joanna Asterlita Kristanti, perwakilan Panen.id di sela sela rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Kantor Bank Indonesia (BI) Cabang Solo, Selasa (17/9/2019).

Berkat inovasi teknologi dengan memberdayakan petani lokal, Panen.id mendapatkan beberapa penghargaan termasuk Start-up World Cup 2017, SDBT 2016 Kominfo, dan BEKRAF PITCH DAY 2016. Setelah eksis di Bali dan Yogyakarta, Panen.id mulai merambah bisnisnya di Solo. Masyarakat di Surakarta yang membudiyakan tanaman buah dan sayuran, bisa digandeng dalam bisnis.

Dijelaskannya, di Bali terdapat sekitar 100 Horeka yang telah mendapat pasokan sayur dan buah dari Panen.id. Sementara, terdapat sekitar 300 petani yang telah menjadi mitra sejak Panen.id berdiri Januari 2017 lalu. “Semua jenis saur dan buah sesuai kebutuhan Horeka dapat kami tampung,” terangnya.

Untuk Bali, jumlah transaksi telah menembuh Rp700 juta/bulan. Sedangkan di Yogyakarta transaksinya sekitar Rp100 juta/bulan. Saat ini, hasil panen dari pertanian natural dan belum sampai ke sertifikasi organik. Sebab petani belum mampu melalui semua proses dalam pertanian organik.

Bagi petani yang hasil panennya ingin dibeli, dapat menghubungi melalui telepon atau whatsapp. Sebab salah satu kendala yang dihadapi adalah petani belum bisa menguasai teknologi digital. “Mereka punya android atau smartphone yang bagus, tapi tidak bisa memakai WA,” bebernya.

Sehingga, pihaknya harus mengajari mereka bagaimana melakukan chat dan kirim foto. “Butuh waktu sekitar enam bulan untuk proses itu,” lanjutnya. Sementara, pembeli dapat menggunakan aplikasi panen.id. Selama ini, ada petani yang mengirimkan hasil panen ke gudang panen.id. Namun ada juga yang diambil langsung di lahan petani.

Solo menjadi salah satu kota yang dibidik sebagai tempat pengembangan bisnis. Sebab di Kota Bengawan terdapat banyak hotel, restoran dan rumah makan yang berdiri. Sementara, di kabupaten sekitarnya memungkinkan menjadi pengembangan hasil pertanian, seperti sayur dan buah.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6246 seconds (0.1#10.140)