NYIA Terintegrasi KA dan Diklaim Aman dari Tsunami

Minggu, 20 Januari 2019 - 19:25 WIB
NYIA Terintegrasi KA dan Diklaim Aman dari Tsunami
Menhub Budi Karya Sumadi memberikan keterangan usai rapat koordinasi progres pembangunan NYIA di bandara internasional Adisutjipto,Yogyakarta, Minggu (20/1/2019). FOTO/SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
SLEMAN - Pemerintah akan mengintergrasikan jalur kereta api (KA) sebagai aksesbilitas ke bandara Yogyakarta baru, New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Temon, Kulonprogo dan memastikan NYIA aman dari bencana tsunami. Selain itu unuk mendukung kegiatan pariwisata, khususnya Borobudur dan sekitaranya juga akan dibuat jalan sepanjang 30 kilometer (km) dari bandara menuju arah utara melalui Sentolo.

Untuk kepentingan tersebut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama dengan pelaksana pembangunan proyek NYIA dan stakeholder terkait melakukan rapat koordinasi tentang progres pembangunan, konektivitas dan hal teknis lainnya di bandara internasional Adisutjipto, Yogyakarta, Minggu (20/1/2019).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan untuk pembangunan NYIA, hingga saat ini sudah mencapai 30%,diharapkan April sudah mencapai 60% dan akhir tahun 2019 sudah selesai. Sehingga jika pembangunannya berjalan baik tahun 2020 sudah dapat beroperasi penuh. Saat beroperasi nanti,selain dilengkapi dengan jalur KA, juga dengan berbagai kegiatan lain yang mendukung.

“Untuk jalur KA ada beberapa skenario, namun paling ideal, lewat Kedundang lalu kiri menuju NYIA sepanjang, 3 km,” kata Budi Karya Sumadi usai rapat koordinasi tersebut.

Menurut Budi Karya Sumadi sebelum pembangunan jalur itu selesai, nantinya untuk menuju NYIA akan berhenti di stadiun Mojo dan dilanjutkan ke bandara. Untuk itu, nantinya semua perjalanan KA, baik yang jalur panjang maupun pendek, seperti Surabaya, Surabaya, Madiun, Solo dan Purwokerto akan berhenti di stasiun tersebut.

“NYIA ini bukan hanya sekedar untuk penerbangan internasional namun juga sebagai kekuatan internatonal connection, untuk menunjang pariwisata Yogyakarta dengan ikon Borobudur,”paparnya.

Mengenai bencana tsunami, pihaknya sudah melakukan antisipasi, di antaranga menunjuk beberapa ahli dari Jepang, ITB dan UGM. Dengan langkah tersebut, jika ada bencana tsunami dengan skala besar, tetap eksis secara struktural maupun mitigasi. Di antaranya untuk level pertama dibuat fleksibel, sehingga mitigasi bencana tsunaminya para penumpang bisa naik ke atas dengan ketinggian lantainya 8 meter.

“Jadi tsunami Insya Allah sudah kita mitigasi, baik dari segi struktur maupun mitigasi bagaimana operasional itu berjalan.Termasuk dengan mitigasi di daerah pinggiran pantai tertentu dengan menanam pohon dan gundukan sehingga kekuatan tsunami tidak akan maksimal,” jelasnya.

Manajer proyek pembangunan NYIA Tauuchid Purnomo Hadi menambahakan rapat dengan Menhub tersebut memabahas tentang progres pembangunan bandara, konektivitas dan hal teknis lainnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8573 seconds (0.1#10.140)