Bawa Keranda, Mahasiswa Semarang Tolak Pimpinan Baru KPK

Rabu, 18 September 2019 - 00:05 WIB
Bawa Keranda, Mahasiswa Semarang Tolak Pimpinan Baru KPK
Mahasiswa mulai bergerak. Di Semarang mahasiswa turun ke jalan menolak pimpinan baru KPK/ FOTO/iNews.TV/Taufik Budi
A A A
SEMARANG - Ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Kota Semarang Jawa Tengah turun ke jalan menolak rencana revisi Undang-Undang KPK. Mereka juga menyatakan mosi tak percaya kepada lima pimpinan KPK periode 2019-2014 karena dinilai memiliki jejak rekam buruk.

Pengunjuk rasa menggelar orasi di depan pintu gerbang kantor DPRD Jateng, Jalan Pahlawan Semarang. Mereka juga membawa keranda, sebagai simbol matinya KPK. Mereka menyebut revisi Undang-Undang KPK akan melemahkan lembaga antirasuah tersebut.

“Kita menolak secara tegas adanya revisi Undang-Undang KPK sehingga pembahasan yang dibahas di legislatif sekarang, DPR bersama pemerintah harus dihentikan. Kita melihat dalam kajian adanya keinginan dari DPR termasuk pemerintah yang akan melemahkan KPK,” kata koordinator aksi, Frans Napitu, Selasa (17/9/2019).

“Termasuk independensi KPK yang mulai terancam dengan adanya dewan pengawas, juga termasuk penyidikan penyelidikan dan juga wewenang penuntutan dan sebagainya,” tandasnya.

Selain menolak revisi Undang-Undang KPK, para mahasiswa ini juga menyatakan mosi tak percaya pada lima pimpinan KPK yang baru saja disahkan oleh DPR, dan akan dilantik presiden pada Desember 2019. Mereka menilai, sejumlah nama terlebih Ketua KPK terpilih Firli Bahuri memiliki jejak rekam buruk.

“Kami menyatakan mosi tidak percaya pada pimpinan KPK, karena memang pimpinan KPK sekarang adalah orang-orang yang secara rekam jejak bermasalah termasuk ketuanya sendiri. Kita tahu bahwa pimpinan KPK yang sekarang melakukan pelanggaran kode etik berat,” tegasnya.

Mahasiswa semester 7 Universitas Negeri Semarang ini juga mengatakan, seharusnya Presiden Joko Widodo mendengar suara orang-orang yang menolak pembahasan revisi Undang-Undang KPK. Selain itu, juga mengajak pimpinan KPK saat ini untuk berdialog.

“Masih banyak orang di negeri ini yang yang mampu memimpin KPK yang memiliki rekam jejak bersih,” lugas dia.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.3117 seconds (0.1#10.140)