Tekan Bunuh Diri, Pemerintah Desa Data Warga yang Depresi

Minggu, 20 Januari 2019 - 18:30 WIB
Tekan Bunuh Diri, Pemerintah Desa Data Warga yang Depresi
Pemkab Gunungkidul berusah keras menekan angka bunuh diri. Pemerintah desa diminta mendata warga yang mengalami depresi maupun kecenderungan depresi.Foto/Ilustrasi/SINDOnews/dok
A A A
GUNUNGKIDUL - Pemkab Gunungkidul berusaha keras menekan angka bunuh diri. Kali ini pemerintah desa diminta mendata warga yang mengalami depresi maupun kecenderungan depresi.

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengungkapkan, upaya pendataan ini dilakukan untuk intervensi kepada warga yang mengalami depresi. Ini lantaran awal mula warga melakukan bunuh diri dimulai dari depresi. "Tanggung jawab menangani bunuh diri adalah tanggung jawab bersama. Maka dari itu akan kita mulai dari data warga yang saat ini depresi," terangnya kepada wartawan, Minggu (20/1/2019).

Dijelaskannya saat ini pihaknya juga mewacanakan menambah jumlah psikolog. Psikolog tersebut akan ditempatkan di semua puskesmas di wilayah Gunungkidul. Kendati demikian apabila memang anggaran tidak mencukupi akan difokuskan ke puskesmas-puskesmas di kecamatan yang potensi bunuh diri warganya tinggi. "Saat ini kita hanya memiliki satu psikiater di RSUD. Makanya kita butuh psikolog di puskesmas," ucapnya.

Dengan demikian, data dari desa mengenai jumlah warga yang depresi akan dikoneksikan dengan puskesmas untuk mendapatkan pendampingan. "Namun kalau tidak ada anggaran di pemkab kita fokus di kecamatan Playen, Tepus, dan Semin. Tiga kecamatan ini memang subur untuk angka bunuh dirinya," beber Immawan.

Di awal tahun ini tercatat sudah ada empat warga Gunungkidul yang nekat mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Sedangkan pada tahun 2018 lalu, tercatat ada 30 warga yang memilih mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4782 seconds (0.1#10.140)