Harga Gabah Basah Naik Namun Hasil Panen Turun 30 Persen

Selasa, 17 September 2019 - 12:54 WIB
Harga Gabah Basah Naik Namun Hasil Panen Turun 30 Persen
Harga Gabah Basah Naik Namun Hasil Panen Turun 30 Persen. Ilustrasi
A A A
KENDAL - Meski harga gabah basah di tingkat petani mengalami kenaikan, namun keuntungan petani berkurang. Pasalnya hasil panen yang didapat tidak maksimal. Musim kemarau yang berkepanjangan mengakibatkan hasil panen berkurang karena tanaman kekurangan air.

Harga gabah basah untuk masa panen saat ini bisa dikatakan tinggi. Di tingkat petani harga bervariasi antara Rp4.800-5.000 perkilogramnya. Namun harga tinggi ini tidak sebanding dengan penghasilan petani saat ini, mengingat hasil panen mengalami penurunan.

Hasil petani menurun hanya tujuh puluh persen akibat kemarau yang berkepanjangan. Menurut penebas gabah basah, Kunardi, saat ini harga gabah naik dibanding pada masa panen sebelumnya. Namun harga gabah naik, hasil panen petani menurun jadi 70 persen.

Pasalnya banyak tanaman padi yang gagal panen. Namun bagi sawah yang pengairanya lancar, hasilnya juga masih tinggi. Kunardi mencontohkan, dalam satu petak ukuran 1/2 hektare, hasil panen normal bisa mencapai 8-9 ton. "Namun dengan adanya kekeringan, hasil panen paling mendapat 3-4 ton," ujar Kurnadi.

Pada musim kemarau seperti saat ini, kebanyakan penebas memilih menggunakan mesin combi. Selain biayanya lebih murah, juga hasil gabahnya sudah bersih, tidak campur jerami. Sementara gabah yang tidak berisi langsung keluar.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1280 seconds (0.1#10.140)