ASN Bantul Borong 3 Ton Bawang Merah untuk Bantu Petani

Selasa, 17 September 2019 - 15:30 WIB
ASN Bantul Borong 3 Ton Bawang Merah untuk Bantu Petani
Bupati Bantul Suharsono (dua kiri) ikut memborong bawang merah dari petani di kompleks Pemkab bantul, Senin (16/9/2019). FOTO/iNews.id/Kuntadi
A A A
BANTUL - Aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bantul, Senin (16/9/2019) memborong 3 ton bawang merah hasil panen petani. Pembelian bawang petani ini digencarkan Pemkab Bantul melalui Gerakan “Ayo Beli Bawang Merah dari Petani Bantul”. Upaya itu dilakukan pemkab untuk menolong petani bawang merah dari harga jual yang jatuh.

“Hari ini kita siapkan 3 ton (bawang merah) dan semuanya terjual,” kata Ketua Asosiasi Petani Bawang Merah Kabupaten Bantul, Suroto, Senin (16/9/2019).

Sejak apel pagi digelar, asosiasi yang membawa bawang panenan petani juga menyiapkan lapak. Mereka sudah mengemas bawang merah dalam kantong plastik.

Begitu apel selesai, mereka tinggal menjual sesuai yang dibeli ASN. Bawang merah itu dijual dengan harga Rp12.000 per kilogram.

“Ada yang beli langsung tetapi ada juga yang dikoordinir per kantor,” kata petani asal Dusun Soge, Desa Srigading Kecamatan Sanden ini.

Dia menjelaskan, saat ini harga bawang di pasaran sudah mulai merangkak naik. Jika sebelumnya pada awal bulan lalu harganya Rp5.000 per kilogram, kini sudah mencapai Rp8.000 per kilogram.

Kenaikan ini tidak lepas banyaknya pedagang yang datang dan memburu bawang merah petani.

Menurutnya, jatuhnya harga di kalangan petani ini terjadi ketika masa panen raya. Selama ini ada empat kecamatan yakni, Sanden, Kretek, Imogiri dan Srandakan yang menjadi sentra bawang merah di Bantul.

Kondisi ini menjadikan petani merugi. Karena untuk BEP (break event point) harga jual minimal Rp8.000. “Hasil produksi sangat bagus. Satu hektar bisa 13 ton,” ujarnya.

Bupati Bantul, Suharsono mengatakan, pemkab ke depan akan berupaya untuk membeli bawang merah petani saat harga di pasaran jatuh. Langkah ini akan dilakukan sama seperti program beras asli bantul yang mewajibkan ASN membeli beras dari petani, untuk menjaga harga.

“Saya sudah meminta kepada Dinas Pertanian Pangan Keluatan dan Perikanan (DPKP) untuk membeli saat harga jatuh dan ditampug di gudang yang ada di KUD,” katanya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2677 seconds (0.1#10.140)