Pemkot Semarang Akan Jadikan Semua Sekolah Ramah Anak

Senin, 16 September 2019 - 23:19 WIB
Pemkot Semarang Akan Jadikan Semua Sekolah Ramah Anak
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat menerima kunjungan Media Trip Kota Layak Anak 2019. FOTO/SINDOnews/Nuriwan Trihendrawan
A A A
SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berusaha mewujudkan semua sekolah di Kota Semarang menjadi sekolah ramah anak dan sekolah menjadi rumah kedua bagi anak. Saat ini hampir semua sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Semarang sudah diinstruksikan menjadi sekolah ramah anak.

“Bahkan kalau ada permintaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) bahwa untuk menjadikan sekolah ramah anak maka perlu ada deklarasi atau sebuah peraturan wali kota yang menetapkan sebuah sekolah jadi sekolah ramah anak maka kami akan lakukan itu demi mencapai minimal 50% sekolah di Kota Semarang menjadi sekolah ramah anak. Bahkan bisa menjadi 100%,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat menerima kunjungan Media Trip Kota Layak Anak 2019 di SMPN 33 Semarang, Jawa Tengah, Senin (16/9/2019).

Upaya menjadikan sekolah menjadi sekolah ramah anak dan sekolah jadi rumah kedua bagi anak merupakan sebuah proses panjang. Sebab semua orang tua pasti menginginkan agar anaknya bisa dibina dan diberikan ilmu dengan baik di sekolah.

Sebab, kata Hendy-panggilan akrab Hendrar Prihadi, Hampir 30% lebih waktu anak itu ada di sekolah sehingga bagaimana mewujudkan sekolah di Semarang itu menjadi sekolah yang nyaman. Sehingga anak sekolah datang ke sekolah setiap pagi tidak menjadi sebuah kegalauan, tidak ada perasaan ingin bolos sekolah karena mereka bahagia di sekolah.

Ada beberapa model sekolah layak anak di Kota Semarang. Salah satu model yang paling pas ada di SMPN 33 Semarang. Di mana suasana lingkungan sekolah adem berkat penghijauan di sekeliling sekolah. Kemudian guru-gurunya juga tidak boleh mencemooh saat menegur. Guru lebih mengedepankan disiplin positif dan menjadikan murid sebagai agen perubahan, termasuk bagaimana mengelola lingkungan agar lebih baik dan lebih go green.

“Hal-hal yang sudah dilakukan di SMPN 33 Semarang bisa menjadi role model dan bisa ditiru di sekolah sekolah lain di Semarang yang akan dijadikan sekolah ramah anak,” ujar Hendrar.

Menurut Hendrar, Dinas Pendidikan Kota Semarang, Peraturan Wali Kota (Perwal) sudah menargetkan untuk menjadikan sekolah ramah anak agar jumlanya mencapai lebih dari 50% dari total sekolah yang ada di Semarang dibutuhkan waktu sekitar 1 bulan. Setelah sekolah ditetapkan jadi sekolah ramah anak maka selanjutnya akan dilihat sejauh mana sekolah tersebut punya kemampuan untuk mewujudkan diri menjadi sekolah ramah anak.

Hendrar mengungkapkan sebetulnya Kota Semarang bisa mendapatkan peringkat Kota Utama Layak Anak pada tahun 2019 ini, namun berdasarkan pengukuran KPPPA terungkap bahwa masih ada beberapa hal di Kota Semarang yang belum pas untuk jadi Kota Utama Layak Anak. Sehingga pada tahun 2019 ini Kota Semarang hanya mampu meraih peringkat Nindya Kota Layak Anak.

“Untuk itu kami meminta masukan dari Kementerian PPPA bagaimana yang harus dilakukan Kota Semarang agar dapat menjadi Kota Layak Anak dan mampu memberikan pelayanan anak yang ada di Kota Semarang. Baik anak yang sehat, normal maupun anak yang berkebutuhan khusus. Kami akan terus melakukan upaya-upaya perbaikan,” kata Hendrar Prihadi
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8056 seconds (0.1#10.140)