BWH dan Abdul Halim Masuk Bursa Cabup Bantul di PDIP

Senin, 16 September 2019 - 20:31 WIB
BWH dan Abdul Halim Masuk Bursa Cabup Bantul di PDIP
Bambang Wisnu Handoyo (BWH) serta Abdul Halim Muslih mendaftar dalam penjaringan calon bupati dan wakil bupati di PDIP Bantul. FOTO/IST
A A A
BANTUL - PDIP Bantul melaksanakan penjaringan untuk Pilkada 2020. Bambang Wisnu Handoyo (BWH) serta Abdul Halim Muslih menjadi dua tokoh yang masuk penjaringan di partai kepala banteng dengan moncong putih tersebut.

Ketua DPC PDIP Bantul, Joko B Purnomo mengatakan, PDIP Bantul dalam Pilkada kali ini bisa mengusung sendiri pasangan bupati dan wakil bupati. Perolehan 12 kursi di DPRD menjadi modal tersendiri di aoilkada mendatang.

"Sesuai instruksi DPP kita lakukan penjarigan sejak 9 September dan kita tutup hari ini," terangnya kepada wartawan di Bantul Senin (16/9/2019).

Dalam proses penjaringan tersebut, ada tokoh yang mengejutkan. Dia adalah Abdul Halim Muslih yang saat ini menjadi Wakil Bupati Bantul yang berpasangan dengan Suharsono sebagai Bupati Bantul. Halim pun nekat mendaftarkan diri ke PDIP tanpa Suharsono.

Tidak hanya itu, Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan aset Daerah (DPPKA) DIY, Bambang Wisnu Handoyo juga mendaftarkan diri. Pejabat yang sempat dikabarkan ingin maju Pilkada di Gunungkidul inipun akhirnya menjatuhkan pilihan mendaftar di Bantul.

Kepada wartawan Abdul Halim mengaku berterima kasih karena namanya masuk dalam penjaringan calon bupati di PDIP. Dirinya mengaku berihtiar dan sudah sesuai dengan arahan partai. Proses penjaringan yang dilakukan PDIP Bantul diyakini akan diikuti partai lain. Saat ditanya apakah pendaftaran ini artinya dirinya sudah pecah kongsi dengan bupti, Halim menjawab diplomatis.

"Ini biasa-biasa saja bagi saya. Karena partai-partai bersahabat. Tidak ada yang otonom di daerah. Begitu juga PKB, pasti akan melaporkan ke DPP melalui DPW, jadi kalau lepas kongsi wallahualam nanti akan terjawab yang terbaik, " katanya.

Meskipun dirinya masuk di penjaringan PDIP, namun dirinya mengaku tunduk dengan internal PKB. Dengan demikian ketika dirinya masuk lewat PDIP pun juga sepengetahuan PKB.

Begitu juga Bambang Wisnu Handoyo. Dia menyatakan siap mengundurkan diri, jika dipercaya PDIP. Bahkan ketika harus maju baik di Sleman atau Gunungkidul dirinya menyatakan siap. "Yang jelas harapan saya maju untuk bupati bukan wakil bupati. Semua masih berproses dan menjadi pertimbangan DPP," ulasnya.

Dalam hal ini pihaknya akan meminta izin Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X apabila sudah jelas dipilih PDIP. "Beliau sudah tahu saya menyerahkan formulir penjaringan. Namun nanti saya akan minta izin khsusus apabila sudah jelas diusung. Pokoknya maju dimanapun yang penting PDIP," pungkas BWH.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.2693 seconds (0.1#10.140)