Rivalitas Inter Milan dan Juventus Makin Panas

Senin, 16 September 2019 - 09:00 WIB
Rivalitas Inter Milan dan Juventus Makin Panas
Pelatih Inter Milan Antonio Conte mulai menabuh perang urat saraf kepada allenatore Juventus Mauzio Sarri/Foto/Reuters
A A A
MILAN - Rivalitas Inter Milan dan Juventus makin menarik disimak. Antonio Conte, sang pelatih Inter Milan mulai menabuh perang urat saraf kepada allenatore Juventus Mauzio Sarri. Conte menyebut Sarri berada di tim yang kuat meski ditahan Fiorentina, Sabtu (14/9/2019). Sedangkan Inter menuai kemenagan atas Udinese.

Inter menang 1-0 atas 10 pemain Udinese pada pekan ketiga Serie A 2019/2020 di Giuseppe Meazza. Gol semata wayang dicetak Stefano Sensi pada menit ke-44 memanfaatkan assist Diego Godin, setelah pemain Udinese Rodrigo De Paul dikartu merah menit ke-35.

Inter menyalip Juventus di puncak klasemen dengan nilai sembilan dari tiga laga. Sedangkan Juventus yang ditahan Fiorentina 0-0, di undakan kedua dengan tujuh poin.

Sarri berkomentar bahwa tidak mudah untuk bermain di tengah sore yang panas di Florence. Mantan pelatih Chelsea itu berpendapat kondisi itu berkontribusi pada fakta bahwa Douglas Costa, Miralem Pjanic dan Danilo semuanya mengalami cedera. (Baca juga: Juventus Ditahan Imbang Fiorentina, Sarri Meradang).

Ketika Conte mengadakan konferensi pers seusai laga, wartawan memberi tahu bos Inter tentang keluhan Sarri. Namun, Conte memberi tahu Sarri untuk tenang, karena dia berada di klub yang kuat saat ini.

"Saya tidak ingin mengatakan apa-apa, kalau tidak kita harus mulai membandingkan neraca dan sumber daya keuangan," kata Conte. "Dia harus tenang, karena ada di pihak yang kuat saat ini."

Ucapan Conte mengacu pada persaingan scudetto dua tahun silam, saat Conte masih menjadi pelatih Juventus dan Sarri di Napoli. Sarri menjadi headline berita karena selalu protes bahwa Juve selalu dijadwalkan bermain setelah timnya, yang dia yakini merupakan keuntungan yang tidak adil.

Sarri juga berulang kali menyatakan bahwa Napoli tidak dapat bersaing dengan Juventus dalam hal kemampuan finansial.

Kini, setelah bekerja di Chelsea dan kembali ke Serie A di kursi pelatih La Vecchia Signora, sejatinya alasan tersebut tidak berlaku lagi.

Pada saat yang sama, Conte adalah mantan pemain dan Pelatih Juventus yang menghadapi tekanan dari penggemar Inter untuk mengingkari masa lalunya di Juve. "Kami memiliki jalan panjang di depan kami, kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan tidak akan terjebak dalam euforia, kami meletakkan dasar. Kami ingin menjadi tim yang tangguh," ujar Conte.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2676 seconds (0.1#10.140)