Sistem Rudal S-400 Turki Dipastikan Beroperasi Penuh pada April 2020

Senin, 16 September 2019 - 08:00 WIB
Sistem Rudal S-400 Turki Dipastikan Beroperasi Penuh pada April 2020
Sistem pertahanan udara S-400. FOTO/Reuters
A A A
ANKARA - Proses pengiriman dan penginstalan sistem pertahanan udara S-400 yang diimpor dari Rusia dipastikan oleh Kementerian Pertahanan Turki terus berlangsung. Pelatihan bagi personel militer Turki yang nantinya akan menangani salah sistem pertahanan udara tercanggih di dunia itu juga terus dilakukan.

Seperti dikutip dari Al Jazeera, pengiriman baterai kedua rudal S-400 dari Rusia ke Turki selesai pada hari Minggu (15/9). Dan, sistem pertahanan udara diperkirakan akan aktif penuh pada April 2020. Paket S-400 pertama dikirim ke Ankara pada bulan Juli lalu, meskipun ada peringatan tentang kemungkinan sanksi Amerika Serikat (AS) atas pembeliannya.

Ankara dan Washington berselisih soal pembelian sistem S-400 Turki, yang menurut AS tidak kompatibel dengan pertahanan NATO. AS juga menyebut, keberadaan S-400 di Turki merupakan ancaman bagi jet tempur siluman F-35 miliknya.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan kepada televisi CNN Turk, bahwa S-400 akan tetap diaktifkan, meskipun ada peringatan berulang-ulang dari AS.

"Mereka (pejabat AS) mengatakan kepada kami, jangan aktifkan mereka (S-400) dan kami bisa menyelesaikannya. Tetapi, kami mengatakan kepada mereka, bahwa kami tidak membeli sistem ini sebagai alat bantu," kata Cavusoglu.

Menurut Cavusoglu, negaranya juga membuka kemungkinan untuk membeli sistem pertahanan udara rudal Patriot milik AS. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada kantor berita Reuters pekan lalu, bahwa dia bermaksud membahas pembelian rudal Patriot dengan Presiden AS Donald Trump bulan ini. Menurut Erdogan, ikatan pribadinya dengan pemimpin AS dapat mengatasi krisis yang disebabkan oleh S-400.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7714 seconds (0.1#10.140)