Menikmati Wajah Baru Kota Lama Semarang

Minggu, 15 September 2019 - 17:30 WIB
Menikmati Wajah Baru Kota Lama Semarang
Kawasan Kota Lama Semarang kini tampak.lebih cantik pasca direnovasi. FOTO/SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Berwisata di Semarang, Jawa Tengah, terasa tak lengkap jika tidak mengunjungi Kota Lama. Di kawasan ini, pengunjung atau wisatawan bisa menikmati suasana masa silam dengan bangunan gedung-gedung tua bersejarah khas jaman kolonial.

Wajah Kota Lama Semarang kini sudah tampak lebih cantik, atraktif dan nyaman. Meski saat ini renovasi bangunan dan perbaikan infrastruktur masih dikerjakan, kenyamanan menjelajahi kawasan Kota Lama sudah bisa dirasakan.

Wisatawan bisa menikmati sudut-sudut dan jalan kecil di antara gedung-gedung tua saat berjalan-jalan di kawasan tersebut. Begitu pun ketersediaan trotoar yang ramah bagi pejalan kaki. Dan tampak kebersihan yang masih terjaga.

Tak hanya itu, di kawasan yang terkenal dengan sebutan Little Netherland ini juga sudah tersedia pemandu wisata lokal, walking tour, cycling tour, hingga Vespa tour. Sementara jika cuaca cerah, wisatawan bisa menikmati livemusic keroncong setiap Kamis.

“Jalan-jalan di Kota Lama memang mengasyikkan. Apalagi ditemani pemandu lokal yang fasih menjelaskan bagaimana pergerakan dan kemeriahan kawasan tersebut di masa kolonial,” ungkap Dewi Panglima, wisatawan asal Jakarta.

Dia menyebutkan, untuk menjelajahi Kota Lama dengan walking tour, ia merogoh kocek Rp50 ribu/orang. Dengan pemandu wisata lokal, Dewi yang bersama keluarga menyusuri jalur gula di kawasan Kota Lama.

“Dengan begitu, kita jadi tahu kisah-kisah menarik tentang Raja Gula Semarang Oei Tiong Ham. Begitu juga dengan sejarah bekas kantor dan distribusi gula pada zaman kolonial,” ungkapnya.

Wisatawan lainnya, Agung Nugroho lebih memilih menikmati keindahan di bawah rindangnya deretan pohon di Taman Srigunting. Ya, taman ini merupakan meeting point di Kota Lama. Wisatawan bisa berswafoto dengan banyak properti seperti sepeda, vespa, hingga patung manusia yang tersedia di Taman Srigunting.

“Saya suka di tempat ini (Taman Srigunting), selain hawanya sejuka karena di bawah pohon. Anak-anak juga senang berfoto dengan properti yang ada terutama sepeda vespa,” kata Agung, wisatawan asal Boyolali.

Menurutnya, di Taman Srigunting juga bisa melihat kemegahan bangunan Gereja Blenduk yang menjadi salah satu ikon Kota Semarang. “Belum sah rasanya kalo ke Semarang kalau belum foto di depan gereja Blenduk,” ujarnya.

Kota Lama Semarang memang banyak menyuguhkan spot-spot bangunan tua bersejarah yang instragramable. Di antaranya, Gedung Marba yang letaknya tepat di depan Taman Srigunting. Arsitektur bangunan ini cukup unik dan sangat Belanda.

Kemudian, Pasar Sentiling yakni pasar yang menjual barang-barang jadul. Letaknya juga dekat dengan Taman Srigunting. Di sini, wisatawan bisa melihat koleksi barang-barang jadul dan menarik untuk dijadikan objek foto maupun latar belakang foto.

Selain itu, ada gedung Asuransi Jiwasraya yang dulunya adalah gedung asuransi perusahaan Belanda yang dibangun oleh arsitek Thomas Kartsen, arsitek yang sama yang membangun Pasar Johar Semarang. Di dalam gedung itu terdapat lift pertama yang ada di Indonesia.

Gedung Mandiri Gelatik, salah satu gedung cagar budaya yang berubah fungsi menjadi kantor Bank Mandiri. Gedung yang berlokasi di Jalan Gelatik ini merupakan gedung lama yang masih tampak baru karena sudah direstorasi dan difungsikan kembali

Wisatawan juga menikmati kuliner di Cafe Spiegel Bistro yang merupakan bangunan cagar budaya. Dan kini menjadi salah satu cafe yang paling instagramable di Semarang.

Tak kalah menarik adalah Gedung Monodhuis yang didominasi warna putih dan coklat yang klasik. Bangunan ini bisa digunakan juga untuk meeting room atau even foto profesional.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7075 seconds (0.1#10.140)