Volume Kubah Lava Merapi Pekan Ini Capai 453.000 Meter Kubik

Minggu, 20 Januari 2019 - 15:08 WIB
Volume Kubah Lava Merapi Pekan Ini Capai 453.000 Meter Kubik
Pemandangan Gunung Merapi yang diambil oleh BPPTKG. Perkembangan volume kubah lava Gunung Merapi periode 11-16 Januari 2019 mencapai 453.000 meter kubik. FOTO/IST
A A A
YOGYAKARTA - Volume kubah lava Gunung Merapi terus bertambah setiap pekan. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat perkembangan volume kubah lava Merapi pada periode 11-16 Januari 2019 mencapai 453.000 meter kubik (m3) dengan laju pertumbuhan rata-rata 2.300 m3.

Jumlah ini lebih besar dibandingkan peride 4-10 Januari 2019, yakni 439.000 m3. Hanya untuk laju pertumbuhannya lebih rendah, karena pekan lalu rata-rata pertumbuhannya 3.400 m3.

BPPTKG juga mencatat untuk guguran lava terjadi 28 kali, tetapi arah dan jarak luncurnya tidak diketahui sebab tertutup kabut. Jumlah guguran lebih banyak dibandingkan periode sebelumnya, yakni 15 kali (14 kali ke arah tenggara dan 1 kali ke arah timur laut) dengan jarak luncur 100-600 meter dan maksimun 1,7 km pada 12 Januari pukul 10.45 WIB.

Sedangkan untuk kegempaan tercatat ada 25 kali gempa hembusan, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 314 kali gempa guguran, 13 kali gempa low frekuensi dan 3 kali gempa tektonik. Untuk status Gunung Merapi masih di level II atau waspada. BPTTKG tetap merekomendasikan radius 3 kilometer dari puncak steril dari aktivitas warga dan pendakian.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan mengatakan, meski secara umum pertumbuhan kubah lava Merapi masih rendah, yakni di bawah 20.000 m3 per hari, dan deformasi (pengelembungan) tidak menunjukkan perubahan yang signifikan, tapi pihaknya tetap meminta masyarakat di lereng Merapi meningkatkan kewaspadaan. Warga juga diminta mengikuti informasi serta arahan dari instansi berwenang.

"Yang jelas masyarakat, terutama di kawasan rawan bencana (KRB) tidak perlu panik dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa, tapi tetap mengikuti informasi," kata Makwan, Minggu (20/1/2019).

Selain itu, ketika terjadi hujan abu vulkanik, BPBD mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Jika terpaksa keluar karena ada keperluan, maka harus mengenakan masker. BPBD Sleman sudah menyediakan 600.000 masker. Bagi warga yang menginginkan masker bisa menghubungi desa atau puskesmas terdekat yang terdampak aktivitas Gunung Merapi.

"Untuk memantau perkembangan gunung Merapi, kami bersama relawan dan warga tetap melakukan ronda di pos pantau siaga selama 24 jam," katanya.

Warga Glagaharjo, Cangkringan, yang jaraknya sekitar 7 km dari puncak Merapi, Wawan (25) mengatakan, kehidupan warga di lereng Merapi hingga sekarang masih normal dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Selain itu, warga juga sudah mendapatkan mitigasi bencana, sehingga tahu apa yang harus mereka lakukan jika situasi darurat.

"Kondisi warga sampai sekarang masih adem ayem," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8075 seconds (0.1#10.140)