Baznas Sleman Padukan Zakat dan Wakaf untuk Tekan Kemiskinan

Jum'at, 13 September 2019 - 14:27 WIB
Baznas Sleman Padukan Zakat dan Wakaf untuk Tekan Kemiskinan
Bupati Sleman Sri Purnomo menyerahkan bantukan kambing ternak dari Baznas kepada kelompok ternak Ngudi Rahayu, Tunggularum, Wonokerto, Turi, Sleman, Kamis (12/9/2019) sote. Foto/Dok. Humas Sleman
A A A
SLEMAN - Badan amil zakat nasional (Baznas) Sleman membuat inovasi dalam pengelolaan zakat dan wakaf, yaitu melalui program Zakat Wakaf Community Development (ZWCD). ZWDC ini merupakan perpaduan antara zakat dan wakaf dan baru pertama kali di Indonesia.

Ketua Baznas Sleman, Kriswanto mengatakan program ZWCD ini agar pemanfaatan zakat dan wakaf bisa bersinergi. Apalagi keduanya memiliki tujuan yang sama yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Termasuk menjadi sarana untuk sosialiasi tentang bentuk wakaf. Sebab sekarang untuk wakaf tidak lagi dalam bentuk fisik (bangunan, tanah dan lainnya) namun juga bisa dalam bentuk wakaf produktif.

“Semoga program ini bisa berjalan dengan lancar, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan dan menekan angka kemiskinan di Sleman,” kata Kriswanto, Jumat (13/9/2019).

Kriswanto menjelaskan sebagai realisasinya, yakni dengan memberikan bantuan ternak kambing bagi kelompok ternak Nguri Rahayu, Tunggul Arum, Wonokerto, Turi, membangun Emart di tanah wakaf komplek masjid Al Iman, Bangunkerto, Turi, termasuk memberikan bantuan peralatan masjid dan sembako bagi fakir miskin.

“Bantuan itu, telah kami serhkan Kamis (12/9/2019). Khusus untuk bantuan kambing rencananya akan memberikan 200 ekor kambing, untuk tahap awal baru menyerahkan 20 ekor kambing,” jelasnya.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan kerjasama antar pemkan dan Baznas Sleman selama ini sudah berjalan dengan baik. Terbukti beberapa programnya bisa membantu dalam menurunkan angka kemiskinan. Sehingga berharap dengan program ZWCD tersebut, anga kemiskinan di Sleman terus menurun.

“KK Miskin Sleman tahun 2018 tercatat ada 31.335 KK (8,77%), jumlah ini turun dibandingkan tahun 2017, yakni 34.128 KK (9,48%). Kami pun menargetkan tahun 2019, jumlah angka kemiskinan di Sleman turun lagi, yakni bisa 8%,” paparnya.

Sekretaris Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Tarmizi Tohor mengapresiasi program tersebut. terutama memanfaatkan zakat dan wakaf untuk penanggulangan kemiskinan. “Ini sesuai yang kita harapkan dan kita anjurkan, bagaimana wakaf itu dapat mengentaskan kemiskinan di dalam tubuh umat Islam itu sendiri,” terangnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2098 seconds (0.1#10.140)