Program KB Sukses, BKKBN Gelar Internasional Training

Kamis, 12 September 2019 - 23:36 WIB
Program KB Sukses, BKKBN Gelar Internasional Training
BKKBN menggelar pelatihan bertajuk International Training on Comprehensive Right Based Family Planning. FOTO/iNews.id/Kuntadi
A A A
SLEMAN - Pemerintah berkomitmen untuk menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui program Keluarga Berencana (KB). Keberhasilan program KB yang dilakukan oleh BKKBN telah diakui oleh dunia internasional dan lembaga PBB. Kini, sukses itu terus ditularkan ke sejumlah negara berkembang dengan melakukan pelatihan bertajuk International Training on Comprehensive Right Based Family Planning, yang dilaksanakan di Yogyakarta.

Deputi Latihan dan Pengembangan BKKBN, Muhammad Rizal Martua Damanik mengatakan, pelatihan kali ini merupakan tahun kelima yang telah dilaksanakan. BKKBN bekerjasama dengan UGM, UNFPA (lembaga PBB) dan Setneg bersinergi Meningkatkan Pelayanan KB dengan International Training. Pelatihan dilaksanakan selama 13 hari mulai hari ini sampai 3 Oktober mendatang. Peserta berasal dari lima negara yang berprofesi dokter dan beberapa lembaga pelayanan lain.

“Keberhasilan KB telah diakui oleh internasional, dan sukses story ini kita tularkan ke begara berkembang,” jelasnya dalam pembukaan pelatihan di Yogyakarta, Kamis (12/9/2019).

Menurutnya, KB di Indonesia telah diterapkan sejak 1970. Pada 1990 telah mendapatkan penghargaan dari PBB karena keberhasilan menekan angka kelahiran dari 6 sampai 7 anak menjadi 3 atau 4 anak. Padahal Indonesia terdari dari ribuan pulai yang komuniasi dan transportasinya masih terbatas. Keberhasilan inilah yang ingin digali negara berkembang melalui training ini.

Penanganan program ini dilakukan secara komprehensif. Tidak hanya pada masalah pelatihan saja, namun juga pemanfaatan alat kontrasepsi hingga supply demand atupun advokasi. Bahkan penanganan metode KB juga terus diupdate baik penanganan tradisional hingga modern dan juga kaitan dengan HAk asasi Manusia aupun sudut pandang agama.

“Peserta tidak hanya diberikan materi, tetapi jugadiajak studi lapangan kunjungan ke fasilitas kesehatan yang ada di Yogyakarta,” jelasnya.

Kepala Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri, Kementerian Sekretariat Negara nanik Purwanti mengatakan, Sekneg hanya sebagai angota koordinasi bersama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan dan Bappenas. Pihaknya mengambil beran dalam membuat kolaborasi dengan organisasi tertentu untuk mempromosikan dan kemampuan Indonesia, di bidang KB.

“Kita sharing upengetahun dengan Negara selatan-sleatan juga beberapa Negara di Afrika,” jelasnya.

Dari empat kali pelaksanaan, banyak feed back yang dirasakan peserta. Mulai dari peralatan yang lebih maju hingga penetrasi produk Indonesia ke pasar luar negeri.

Sementara itu Program officer Advokasi dan Komunikasi UNFPA Indonesia, Samidjo mengatakan pelaksanaan KB di Indonesia cukup bagus. Dulu pada era 1980 kondisi ekonomi dan sosial kurang mendukung. Sejak 1972 UNFPA, bekerjasama dengan BKKBN dalam pelaksanaan program KB.

“Indonesia telah berhasil dan kini banyak Negara yang datang untuk belajar,”jelasnya.

Pada 2015 angka prosentasi kelahiran dari setiap wanita sudah 2,38 kelahiran sedangkan 2012 masih 2,6. Hal ini tidak lepas dari program kependudukan yang terus dilakukan.

“Peran kita pada teknical sistem. Bagaimana Indonesia bisa sharing pengalaman dan bekerjasama dengan Negara lain dalam KB,” tuturnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7998 seconds (0.1#10.140)