Peneliti UNS Kembangkan Bone Graft Dari Bahan Tulang Sapi

Kamis, 12 September 2019 - 18:00 WIB
Peneliti UNS Kembangkan Bone Graft Dari Bahan Tulang Sapi
Bone Graft yang dapat dipakai untuk operasi patah tulang, hasil penelitian tim dari UNS Solo. FOTO/SINDOnews/ Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Tim peneliti Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo sukses membuat Bone Graft atau material tiruan untuk menggantikan atau memperbaiki tulang yang rusak dari bahan tulang sapi. Hasil penelitian di bidang ortopedi tersebut diberi nama Semar Bone graft.

Para peneliti UNS yang terlibat dalam pembuatan Bone Graft dari tulang sapi adalah Dr Joko Triyono ST MT (Fakultas Teknik UNS), dr Suyatmi M.BiomedSc. (Fakultas Kedokteran UNS), dan dr I Dewa Nyoman Suci Anindya Murdiyantara Sp.OT. (RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten). “Bone graft di dunia ortopedi sering juga disebut bone filler karena fungsinya sebagai material pengisi tulang,” kata Joko Triyono di Kampus UNS Solo, Kamis (12/9/2019).

Bone graft dapat dikelompokkan menjadi empat tipe umum. Yakni autograft apabila tulang diambil dari individu yang sama (tulangnya sendiri), allograft apabila tulang diambil dari individu yang beda dengan spesies yang sama (tulang orang lain), xenograft, apabila tulang diambil dari spesies yang berbeda (dari tulang hewan), dan bahan sintetis (dari bahan-bahan kimia).

Selama ini, kasus operasi patah tulang yang memerlukan bone graft diantaranya patah tulang dengan kondisi pasien bone loss (ada tulang yang hilang), semua operasi old fracture (fractur yang traumanya lebih dari 2 minggu),

fractur yang dinyatakan tidak menyambung setelah diberikan terapi lebih dari 6 bulan (non-union fracture). Dalam penelitian yang dilakukan, tulang sapi diambil dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Jagalan, Solo.

Dalam prosesnya saat pemilihan bahan, diambil dari tulang sapi masih segar. Selanjutnya, proses demineralisasi dan deproteinisasi (menghilangkan kandungan mineral dan protein). Dilakukan dengan cara tulang dijemur matahari kemudian direbus dengan air mendidih hingga tiga kali. “Tulang lalu dipotong menjadi bagian kecil-kecil (10x10x10 mm), dipanaskan pada oven hingga 1200 derajat celicius ditahan selama dua jam dan dilakukan proses sterilisasi bahan,” terangnya.

Hasil penelitian, lanjutnya, diberi Semar Bone graft. Semar sendiri merupakan singkatan dari Sebelas Maret. “Sudah kami lakukan uji coba dengan tikus putih kerjasama dengan Fakultas Peternakan UGM (Universitas Gajah Mada). Hasilnya tidak ada peradangan, tidak ada infeksi dan ada tulang yang tumbuh,” ucapnya. Pihaknya mengembangkan bone graft karena produk bone graft yang digunakan di rumah sakit saat ini merupakan buatan luar negeri.

Sejauh ini belum ada produk lokal yang masuk dalan e-catalog.lkpp.go.id sebagai syarat produk bisa diklaimkan BPJS Kesehatan. Selain itu, banyak kasus operasi patah tulang yang memerlukan bone graft. Survei di tahun 2010 terdapat 4.537 pasien patah tulang di RS Orthopedi Profesor Soeharso Solo.

Untuk itu, Joko dan tim ingin mengembangkan bone graft yang terbuat dari bahan xenograft atau dari tulang sapi. "Kami memilih tulang sapi ingin memanfaatkan produk lokal dan tulang sapi ini biasanya belum dimanfaatkan secara maksimal,” urainya panjang lebar. Terlebih, harganya jika sampai di pasien relatif jauh lebih murah dibanding produk impor yang terbuat dari bahan sintetis atau dari bahan-bahan kimia.

Dicontohkannya, material yang biasa digunakan di rumah sakit merupakan produk impor. Seperti produk dari Korea, harganya mencapai Rp1,7 juta per 5 cc dan produknya sudah masuk e-catalog.lkpp.go.id. “Sedangkan kalau pakai Semar bone graft, harganya jauh lebih murah yaitu Rp 400.000 per 10 cc," bebernya.

Joko berharap hasil temuannya bersama tim bisa dikembangkan dan ada kerjasama dengan industri. Joko dan tim sejak tahun 2016 mulai melakukan penelitian. Berkat temuan itu, ia memperoleh hibah Calon Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sebesar Rp200 juta.

Ditambahkannya, potensi pasar Semar Bone graft sangat tinggi. Sebab semua kasus operasi patah tulang memerlukan material ini. Sementara, belum ada produk lokal dalam negeri serta produk lokal yang masuk dalam e-catalog.lkpp.go.id sebagai syarat produk bisa di-klaimkan BPJS. Jika diasumsikan setiap pasien patah tulang rata-rata memerlukan 5 cc material bone graft, maka kebutuhan untuk 4.537 pasien di RS Ortopedi Surakarta adalah 22.685 cc/th.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8572 seconds (0.1#10.140)