Menteri Basuki Sebut Anggaran Bangun Istana di Papua Mahal

Kamis, 12 September 2019 - 16:45 WIB
Menteri Basuki Sebut Anggaran Bangun Istana di Papua Mahal
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyakini, dibutuhkan anggaran yang sangat besar untuk mewujudkan rencana pembangunan istana Kepresidenan di Papua. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut anggaran untuk mewujudkan rencana pembangunan istana Kepresidenan di Papua sangat besar mengingat harga tanah dan bahan bangunan di Papua sangat mahal.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dana yang diperlukan untuk membangun bangunan di Papua per meter perseginya bisa dua kali lipat dari di DKI Jakarta. Hal ini dikarenakan harga bahan bangunan dan biaya jasa tukang di Papua mahal.

"Harga satuan per meter persegi bangunan itu mahal. Kalau di sini kaya gini bisa Rp6-8 juta. Nah di sana bisa dua kali lipat harga satuan per meter persegi," ujar Basuki di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/9/2019).

Dia menyontohkan, misalnya dalam program program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau program bedah rumahnya PUPR, umumnya seharga Rp25-30 juta per meter persegi. Namun, jumlah dana tersebut akan berbeda dengan di Papua yang bisa mencapai Rp100 juta per meter perseginya.

"Bukan karena mark up, yang kaya harga-harga bangunan memang mahal, tukangnya juga mahal," katanya.

Menteri Basuki belum memastikan jumlah dana yang dianggarkan untuk pembangunan Istana Kepresidenan di Papua. Pasalnya besaran dana akan tergantung dengan desain bangunan. "Jadi kalau ditanya berapa ya tergantung nanti desain apalagi kalau untuk istana, kita hanya nunggu arahan," jelasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.0028 seconds (0.1#10.140)