Rusia, AS, dan Suriah Disebut Lakukan Kejahatan Perang

Kamis, 12 September 2019 - 08:00 WIB
Rusia, AS, dan Suriah Disebut Lakukan Kejahatan Perang
Komisi Penyelidikan PBB untuk Suriah dalam laporannya mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS), Suriah, dan Rusia telah melakukan kejahatan perang di Suriah. Foto/Istimewa
A A A
JENEWA - Dalam laporannya, Komisi Penyelidikan PBB untuk Suriah mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS), Suriah, dan Rusia telah melakukan kejahatan perang di Suriah. Dalam laporannya, penyelidik PBB menyebut, serangan yang dilakukan ketiga negara itu banyak menewaskan dan melukai warga sipil tidak bersalah.

Penyelidik PBB mengatakan, serangan udara oleh pasukan koalisi pimpinan AS di Suriah telah membunuh atau melukai banyak warga sipil. Hal ini, menurut penyelidik PBB, menunjukkan bahwa tindakan pencegahan yang diperlukan diabaikan dan kejahatan perang mungkin telah dilakukan.

Suriah dan Rusia, papar penyelidik PBB, juga melakukan kampanye mematikan yang tampaknya menargetkan fasilitas medis, sekolah, pasar, dan tanah pertanian dan yang juga bisa dianggap sebagai kejahatan perang.

Para penyelidik juga menuduh Hayat Tahrir al-Sham, yang lebih dikenal sebagai Nusra Front yang merupakan kelompok bersenjata di Idlib, menembakkan roket tanpa pandang bulu dan membunuh warga sipil.

"Komisi menemukan bahwa ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa pasukan koalisi internasional mungkin tidak mengarahkan serangan mereka pada tujuan militer tertentu, atau gagal melakukannya dengan tindakan pencegahan yang diperlukan," bunyi laporan itu, seperti dilansir Reuters pada Rabu (11/9).

"Meluncurkan serangan tanpa pandang bulu yang mengakibatkan kematian atau cedera pada warga sipil sama dengan kejahatan perang dalam kasus-kasus di mana serangan semacam itu dilakukan secara sembarangan," sambungnya.

Dalam laporanya, penyelidik PBB mengatakan bahwa serangan yang dilakukan pasukan SDF yang didukung oleh helikopter tempur koalisi AS membunuh dan melukai warga sipil di Shahil dan bagian lain dari provinsi Deir al-Zor, yang merupakan pelanggaran nyata lebih lanjut terhadap hukum internasional.

"Pasukan pemerintah Suriah melakukan serangan udara berulang kali di Saraqib, di provinsi barat laut Idlib pada 9 Maret, merusak rumah sakit anak-anak dan wanita Al-Hayat, meskipun pasukan pro-pemerintah sadar akan koordinatnya. Di Idlib pada 14 Mei, pasukan pro-pemerintah menembakan dua sampai empat rudal ke pasar ikan dan sekolah dasar untuk anak perempuan di Jisr al-Shughur", menewaskan sedikitnya 8 warga sipil," paparnya.

"Serangan semacam itu mungkin sama dengan kejahatan perang karena secara sengaja menyerang benda-benda yang dilindungi dan dengan sengaja menyerang petugas medis," tukasnya.

Laporan ini didasarkan pada penyeldiian yang dilakukan sejak awal tahun hingga Juli dan didasarkan pada hampir 300 wawancara dan analisis citra satelit, foto, dan video.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.3002 seconds (0.1#10.140)