Indonesia Kehilangan Presiden Peletak Dasar Demokratisasi

Rabu, 11 September 2019 - 21:49 WIB
Indonesia Kehilangan Presiden Peletak Dasar Demokratisasi
Presiden ketiga BJ Habibie. FOTO/DOK SINDOnews
A A A
YOGYAKARTA - Meninggalnya presiden ketiga BJ Habibie membawa duka yang mendalam bagai seluruh komponen bangsa. Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya presiden di masa pertama reformasi tersebut.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, BJ Habibie adalah sosok presiden pertama di era reformasi yang meletakkan dasar demokratisasi yang menjadi tonggak bagi Indonesia baru. Meski terkait dengan Orde Baru dan orang terdekat Soeharto, Habibie mampu tampil menjadi negarawan dan demokrat sejati.

"Beliau adalah presiden yangmelatakkan dasar demokratisasi di awal reformasi. Tokoh yang benar benar antara kata dan tindakan, benar benar sejalan. Ibarat buku terbuka, yang bersedia menerima kritik publik secarara elegan. Kami menyampaikan belas sungkawa, " terangnya dalam rilis yang diterima SINDOnews, Rabu (11/9/2019).

Menurutnya, Habibie adalah tokoh bangsa yang membawa lembaran baru bagi Indonesia yang modern dan maju. Dengan pendidikan Jerman menjadikan Habibie seorang ilmuwan yang ahli pesawat terbang.

"Dia sosok moralis dan rasional yang memadukan iman dan takwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang sangat relevan bagi bangsa Indonesia di era modern."

"Tidak banyak tokoh utama di republik ini yang memiliki karakter dan kualitas lengkap sebagai negarawan sekaligus tokoh kemajuan yang menjadi idola dan role-model generasi muda bangsa lintas. Semoga bangsa Indonesia belajar dari Pak Habibie," lanjut Haedar.

Dalam konteks umat Islam, lanjutnya Habibie mampu mengangkat marwah Islam Indonesia yang modern dan berkarakter tanpa kehilangan sikap inklusifnya dalam masyarakat majemuk. Dia merupakan tokoh yang peduli pada sumber daya insani yang unggul dan menguasai teknologi, sekaligus menjadi teladan yang kata sejalan tindakan.

"Semestinya, para elite dan generasi muslim perlu belajar dari ketokohan Habibie, selaku tokoh besar yang dihormati semua pihak karena integritas dan keteladanannya. Kita kehilangan negarawan besar yang visioner bagi masa depan Indonesia," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0697 seconds (0.1#10.140)