Siswa SMP di Gunungkidul Datangi Sekolah Bawa Sabit Ancam Guru

Rabu, 11 September 2019 - 18:50 WIB
Siswa SMP di Gunungkidul Datangi Sekolah Bawa Sabit Ancam Guru
Seorang siwa SMP di Gunungkidul mendatangi sekolah sambil membawa sabit lantaran HP nya disita oleh guru. FOTO/IST
A A A
GUNUNGKIDUL - Gara-gara handphonnya disita, seorang siswa SMP di Kabupaten Gunungkidul, mendatangi sekolah sambil menenteng sabit. Pelaku tampak mencari guru yang telah menyita telepon seluler (ponselnya). Video peristiwa ini viral di medsos.

Video berdurasi 29 detik ini mulai beredar di media sosial sejak Rabu pagi (11/9/2019). Video yang diambil dari dalam ruang guru ini dengan cepat beredar luas di masyarakat dan langsung viral di media sosial.

Dari penelusuran, video viral itu berlokasi di salah satu SMP Negeri di Kecamatan Ngawen. “Ya benar, di salah satu SMPdi Ngawen,” kata Kapolsek Ngawen AKP Kasiwon kepada wartawan, Rabu (11/9/2019).

Kasiwon mengaku belum mengetahui detail permasalahan yang muncul hingga sanga anak datang ke sekolah sambil menenteng parang. Namun, dia memastikan kejadiannya itu berlangsung pada Jumat (6/9/2019) lalu. “Masalah sudah diselesaikan di sekolah dan kekeluargaan,” katanya.

Dalam video itu, tampak sang anak datang ke sekolah dari halaman depan sekolah. Pelajar yang mengenakan kaos merah dan celana coklat ini menentengsenjata tajamdan berjalan ke ruang. Sementara di belakangnya ada dua orang yang diduga temannya. Keduanya ikut mengawasi siswa itu dari kejauhan.

Aksi siswa SMP ini pun direkam oleh seseorang yang diduga guru yang menyita ponselnya. Sebelum masuk ke ruang guru, perekam video langsung mengembalikan ponsel siswa SMP itu dengan cara melemparkan ke lantai.

Setelah ponselnya dikembalikan, siswa yang membawa parang pun meninggalkan sekolah. Dalam rekaman itu pun terdengar suara dari perekam video yang mengatakan, sudah mengembalikan ponsel.

Wis tak balekke HP-mu (Sudah, ini saya kembalikan hp-mu),” ucap pria yang diduga guru.

Sesaat setelah melemparkan ponsel siswa itu, pria itu juga meminta siswa agar pindah sekolah. “Nyoh tak balekke, jupuk, gek mulih terus pindah sekolah, rasah sekolah ning kene meneh (Ini saya kembalikan hp-mu. Ambil, pulang, dan pindah sekolah sana. Jangan sekolah di sini lagi),” katanya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3492 seconds (0.1#10.140)