Wali Kota Solo Cemas Prestasi Bulutangkis Jeblok
A
A
A
SOLO - Dihentikannya audisi oleh PB Djarum mulai tahun 2020 membuat berbagai kalangan cemas terhadap prestasi bulutangkis Indonesia di masa depan. Tudingan eksploitasi dalam event audisi bulutangkis PB Djarum dinilai sangat berlebihan.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menilai apa yang sudah dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap PB Djarum sangat merugikan. “Dasar eksploitasi dan kategorinya bagaimana? Khan cuma pakai nama Djarum. Kecuali kalau anak itu dipekerjakan untuk melinting rokok, atau jualan rokok. Itu namanya eksploitasi," ungkap Rudy, Selasa (10/9/2019).
Jika audisi oleh PB Djarum benar benar tidak ada kelanjutan, dirinya mengaku pesimis dengan prestasi bulutangkis Indonesia ke depan. Sebab selama ini, PB Djarum memiliki peran besar dalam memajukan prestasi bulutangkis di tanah air. Dikhawatirkan prestasi olahraga bulungtangkis ke depan akan jeblok.
Padahal, Indonesia merupakan salah satu jawara dalam olahraga Badminton dan disegani negara negara lain. Jika prestasinya mendadak buruk, lama kelamaan akan dianggap remeh negara lain. Selanjutnya, KPAI diminta tidak tendensius terhadap satu merk dagang tertentu.
Sebab dalam pandangannya, banyak merk dagang lainnya yang juga melakukan hal serupa. Semestinya, KPAI tidak hanya mengurusi terkait eksploitasi terhadap anak. Namun juga pada kelangsungan nasib anak setelah lulus sekolah.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menilai apa yang sudah dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap PB Djarum sangat merugikan. “Dasar eksploitasi dan kategorinya bagaimana? Khan cuma pakai nama Djarum. Kecuali kalau anak itu dipekerjakan untuk melinting rokok, atau jualan rokok. Itu namanya eksploitasi," ungkap Rudy, Selasa (10/9/2019).
Jika audisi oleh PB Djarum benar benar tidak ada kelanjutan, dirinya mengaku pesimis dengan prestasi bulutangkis Indonesia ke depan. Sebab selama ini, PB Djarum memiliki peran besar dalam memajukan prestasi bulutangkis di tanah air. Dikhawatirkan prestasi olahraga bulungtangkis ke depan akan jeblok.
Padahal, Indonesia merupakan salah satu jawara dalam olahraga Badminton dan disegani negara negara lain. Jika prestasinya mendadak buruk, lama kelamaan akan dianggap remeh negara lain. Selanjutnya, KPAI diminta tidak tendensius terhadap satu merk dagang tertentu.
Sebab dalam pandangannya, banyak merk dagang lainnya yang juga melakukan hal serupa. Semestinya, KPAI tidak hanya mengurusi terkait eksploitasi terhadap anak. Namun juga pada kelangsungan nasib anak setelah lulus sekolah.
(nun)