Raksasa Internet Harus Ikut Lawan Penyebaran Paham Ekstremisme

Selasa, 10 September 2019 - 12:30 WIB
Raksasa Internet Harus Ikut Lawan Penyebaran Paham Ekstremisme
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi membuka Konferensi Regional Diplomasi Digital di Jakarta, Selasa (10/9/2019). Foto/SINDOnews/Victor Maulana
A A A
JAKARTA - Teknologi internet dan media diminta untuk melawan penyebaran paham esktremisme di internet. Seruan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi saat membuka Konferensi Regional Diplomasi Digital di Jakarta, Selasa (10/9/2019).

"Teknologi internet baru dan alat media harus digunakan dalam melawan ancaman yang tumbuh dari ekstremisme kekerasan di internet," kata Retno.

"Ini adalah area yang harus dieksplorasi lebih jauh oleh komunitas internasional dan di sinilah diperlukan diplomasi untuk memastikan bahwa media sosial dan platform online dapat berkontribusi pada perang melawan ekstremisme dan terorisme yang disertai kekerasan," ujarnya.

Menlu Retno melanjutkan, pemerintah di seluruh dunia perlu melobi raksasa teknologi seperti Facebook, Google, Instagram dan Twitter untuk menyebarkan pesan damai melawan ekstremisme kekerasan dan ideologi teroris melalui platform mereka.

"Idenya sederhana, untuk menjadikan industri teknologi siap memberikan landasan bagi para pemimpin dunia, pemimpin agama, dan pemimpin komunitas untuk menyebarkan pesan toleransi dan perdamaian secara online," paparnya.

Selain untuk melawan ekstremisme, diplomat top Indonesia ini menambahkan bahwa teknologi baru dapat digunakan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antar-negara. Menurutnya, tidak ada negara yang kebal terhadap megatren ekonomi global seperti meningkatnya ketimpangan, dampak Revolusi Industri Keempat, belum lagi ketegangan perdagangan baru-baru ini.

Diplomasi dan kerja sama, sambung Retno, telah menjadi satu-satunya cara untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut.

"Kita harus dapat memastikan bahwa teknologi digital digunakan untuk mengubah ekonomi kita, untuk memberdayakan karyawan kita. Diplomasi digital harus dapat menjembatani kolaborasi ekonomi. Dan mendukung lebih banyak keterbukaan dalam perekonomian kita," imbuh Menlu perempuan pertama Indonesia itu.

Menlu Retno menyerukan pemanfaatan teknologi baru untuk pengembangan kerja sama antar-negara dalam berbagai bidang.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.6375 seconds (0.1#10.140)