Tanda Telah Diproduksi Massal, 7 Jet J-20 China Diterbangkan

Kamis, 05 September 2019 - 14:00 WIB
Tanda Telah Diproduksi Massal, 7 Jet J-20 China Diterbangkan
Tanda Telah Diproduksi Massal, 7 Jet J-20 China Diterbangkan
A A A
BEIJING - Tujuh jet tempur generasi kelima Chengdu J-20 telah diterbangkan Militer China, yang tercatat sebagai formasi terbesar sejauh ini. Penerbangan formasi itu menandakan bahwa pesawat tercanggih Beijing tersebut sudah diproduksi massal.

Video dari penerbangan tujuh pesawat tempur itu telah dirilis Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA-AF) pada hari Selasa dan disiarkan stasiun televisi pemerintah hari Rabu. Ketujuh pesawat itu terbang bersama selama operasi pelatihan.

Produksi massal J-20 secara tidak langsung menandakan perlombaan senjata dengan Amerika Serikat sedang berlangsung. Amerika sendiri telah memproduksi massal pesawat jet tempur siluman generasi kelima F-35.

Pesawat J-20 bermesin kembar diperkenalkan pada tahun 2017. Badan pesawat ini tertutup material stealth yang membuatnya sulit terdeteksi radar. Senjatanya diklaim dapat menghancurkan target di luar jangkauan visual. J-20 dikenal sebagai tandingan F-35 AS dan Su-57 Rusia.

Penerbangan J-20 terbesar kedua juga diungkapkan dalam video PLA-AF untuk Hari PLA pada 1 Agustus, ketika lima jet tempur tersebut ditampilkan.

Penerbangan J-20 lainnya diperkirakan akan ambil bagian dalam parade peringatan militer pada 1 Oktober mendatang.

"Video ini untuk mengatakan bahwa sejumlah J-20 yang diproduksi secara massal telah memasuki layanan dan siap untuk melakukan pertempuran," kata Song Zhongping, seorang komentator militer yang berbasis di Hong Kong, seperti dikutip South China Morning Post, Kamis (5/9/2019).

Kelompok Industri Pesawat Chengdu diperkirakan telah mulai memproduksi sekitar 20 unit J-20 pada akhir tahun lalu, tetapi masalah dengan mesin jet telah menunda proses produksi.

Video terbaru PLA-AF muncul beberapa hari setelah AS mengumumkan akan menjual 66 unit jet tempur F-16V kepada Taiwan.

Sementara itu, AS telah mengerahkan pesawat tempur F-22 Raptor dan F-35 Lightning II di kawasan Asia-Pasifik. Washington juga telah menjual F-35 ke sejumlah sekutunya di Asia Pasifik, termasuk Korea Selatan, Jepang dan Australia.

Komandan Angkatan Udara Pasifik AS, Jenderal Charles Brown, mengatakan bahwa pada tahun 2025, AS dan sekutunya akan memiliki 200 unit F-35 yang beroperasi di kawasan Asia-Pasifik.

Awal tahun ini, Brown mengatakan bahwa China, yang telah dengan cepat memperluas kekuatan militernya, merupakan ancaman "eksistensial" bagi AS, dan F-35 adalah tindakan balasan.

Jepang telah memutuskan akan membeli total 105 unit F-35A dan 42 unit F-35B, yang menjadikan Tokyo sebagai pembeli terbesar asing untuk jet tempur Lockheed Martin.

Pada April lalu, Angkatan Udara Jepang telah menerima 13 unit F-35A. Satu pesawat jatuh bulan yang sama, yang menewaskan pilot.

Sedangkan Angkatan Udara Korea Selatan memesan 40 unit F-35A. Delapan unit telah dikirim dan sepuluh unit disiapkan untuk memasuki layanan militer pada akhir tahun.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8805 seconds (0.1#10.140)