Dugaan Penghinaan Banser, Gus Yusuf: Kita Hentikan Saling Serang di Publik

Rabu, 04 September 2019 - 15:15 WIB
Dugaan Penghinaan Banser, Gus Yusuf: Kita Hentikan Saling Serang di Publik
KH Yusuf Chudlori mendesak Polda Jateng merespons cepat dugaan penghinaan terhadap Banser di Solo dan meminta semua pihak menghentikan saling serang di publik. Foto/Ist
A A A
SEMARANG - Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) mendesak Polda Jawa Tengah merespons cepat peristwa dugaan penghinaan terhadap Banser yang terjadi di Solo. Meski demikian, dia meminta semua pihak menghentikan saling serang di publik.

Peristiwa itu diyakini membuat banyak warga NU tersinggung. “Sebagai warga NU saya sangat tersinggung, tapi kita tetap harus menjaga suasana kondusif dan berfikiran jernih,” ujarnya di Semarang, Rabu (4/9/2019).

Karena itu, Gus Yusuf menyatakan dukungan kepada GP Ansor Solo yang melaporkan peristiwa ini ke Polda Jawa Tengah. “Saya kira semua akan mendukung laporan ini. Saya juga akan terus komunikasi dengan Pak Kapolda,” tegasnya.

Upaya GP Ansor Solo melaporkan kejadian ini ke Polda, kata dia, justru untuk menjernihkan persoalan, menciptakan suasana kondusif, sekaligus upaya menegakkan hukum. “Saya prihatin atas kejadian serupa yang selalu berulang-ulang,” katanya.

Namun demikian, meskipun warga dan aktivis NU marah atas dugaan penghinaan ini, dia mengajak semua pihak menahan diri.

"Kita pasrahkan kepada Polda. Kita harus menghormati aparat penegak hukum. Semua pihak harus mengikuti proses hukum. Siapa yang menjadi pelakunya biar Polda yang memproses,” tegasnya.

Gus Yusuf juga menekankan agar semua pihak menjaga kondusifitas dan menahan diri agar tidak saling memperkeruh keadaan di publik. "Sekali lagi kalau sudah di ranah hukum, kita hentikan saling serang di publik,” tegas ketua DPW PKB Jateng ini.

Apalagi masih ada agenda-agenda nasional yang penting. Pelantikan Presiden terpilih Oktober nanti jangan sampai terganggu oleh peristiwa-peristiwa seperti ini lagi. Dibutuhkan iklim yang sejuk dan suasana yang kondusif, agar pelantikan bisa berjalan lancar dan damai.

"Mari kita jaga iklim yang kondusif bersama-sama. Banyak persoalan rakyat yang harus segera diatasi Pemerintah. Jangan coba membawa persoalan di daerah lain, ditarik-tarik ke daerah lainnya lagi. Persoalan di Papua baru saja reda, ini coba ditarik ke daerah lain. Ini memprihatinkan,” tandasnya.

Sebelumnya, Gerakan Pemuda (GP) Ansor melaporkan sebuah video viral ke Polda Jawa Tengah. Isinya diduga berisi penghinaan yang mencemarkan nama baik korps Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

Diketahui video tersebut menggambarkan kegiatan orasi dalam Parade Ukhuwah memperingati tahun baru Hijriah di Ngarsopuro, Solo, Minggu (1/9) lalu.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.2747 seconds (0.1#10.140)