Pada Q3 2019, Microsoft Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia

Rabu, 04 September 2019 - 10:00 WIB
Pada Q3 2019, Microsoft Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia
Microsoft, Perusahaan Paling Berharga di Dunia. Istimewa
A A A
NEW YORK - Pada kuartal ke-3 (Q3) 2019, Microsoft Corp dinobatkan sebagai perusahaan paling berharga di dunia. Perusahaan teknologi yang didirikan Bill Gates dan Paul Allen pada 1972 itu memiliki nilai pasar sebesar USD1,04 triliun (Rp14.790,3 triliun) atau USD109 juta (Rp1,5 triliun) lebih tinggi dibanding Apple Inc.

Gelar itu diraih Microsoft sejak Q4 2018. Saat itu, Microsoft menyalip Apple sebagai perusahaan paling berharga di dunia dengan selisih nilai pasar USD32 juta atau USD780 juta berbanding USD748 juta. Kedua perusahaan terus bersaing. Pada Q1 2019, nilai pasar Microsoft dan Apple terpaut tipis, yakni USD9 juta.

Namun, Microsoft yang memiliki reputasi positif sejak 1990-an tak terkalahkan. Melalui kebijakan dan strategi baru di bawah kepemimpinan CEO Satya Nadella, Microsoft berhasil mempertahankan posisi. Bisnis game Xbox cukup bagus, Bing tetap bertahan, Linkedln tumbuh pesat, Windows laku, dan cloud terpercaya.

Keputusan untuk merancang produk berbasis cloud Office 365 juga memberikan hasil yang memuaskan. Dengan percaya diri, Nadella juga menempatkan Microsoft sebagai salah satu perusahaan kecerdasan buatan (AI) paling terdepan di dunia. Saat ini, Microsoft terus berkembang di luar dugaan pengamat dan investor.

Selain menjadi perusahaan paling berharga, Microsoft juga menjadi perusahaan ketiga yang melampaui USD1 triliun setelah Apple dan Amazon. Bisnis Windows dan Office juga bagus, bahkan menjadi produk yang turut menaikkan pendapatan Microsoft sekitar 12% dibanding tahun lalu atau menjadi USD33,7 miliar.

Keuntungan yang diraup Microsoft juga naik sebesar 49%, sedangkan nilai sahamnya naik sekitar 1,3%. Nadella patut bangga dengan capaian perusahaannya. Namun, dia belum puas dan berupaya keras menangkap peluang bisnis cloud semaksimal mungkin. Saat ini, Microsoft sedang mengembangkan Azure.

“90% data yang kita gunakan saat ini diciptakan dua tahun lalu,” ujar Nadella selama acara Inspire 2019 di Las Vegas, California, Amerika Serikat (AS), dikutip CRN. “Kami memiliki miliaran user Windows, baik di PC ataupun smartphone. Semuanya terhubung ke cloud. Hal itu yang menginspirasi kami menciptakan Azure.”

Microsoft juga otomatis merupakan perusahaan teknologi paling berharga di dunia pada Q3 2019. Perusahaan teknologi lainnya yang mendekati Microsoft ialah Apple dengan kapitalisasi pasar sekitar USD931 miliar. Kesuksesan Apple tahun ini tidak terlepas dari semangat dan kerja keras para penerus Steve Jobs.

Selain Apple, perusahaan teknologi paling berharga lainnya ialah Amazon USD888 miliar, Alphabet USD818 miliar, Facebook USD525 miliar, Alibaba USD449 miliar, Tencent USD400 miliar, Samsung USD243 miliar, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company USD214 miliar, dan Intel Corp USD206 miliar.

Amazon Agresif
Kepala BrandZ, Doreen Wang, mengatakan keunggulan Amazon terletak pada kesuksesannya menjual beragam produk dan layanan. “Nilai merek Amazon tumbuh hampir USD108 miliar pada tahun lalu. Hal itu menunjukkan mereknya tidak lagi terpaut pada wilayah atau kategori tertentu,” kata Wang, dikutip CNBC.

Amazon gencar menanamkan investasi ke berbagai sektor setelah bisnisnya mengalami perlambatan. Beberapa di antaranya ialah perusahaan start-up mobil self-driving Aurora, perusahaan truk listrik Rivian, dan perusahaan pesawat Amazon Air. Amazon juga mengakuisisi dua firma farmasi PillPack dan Deliveroo.

“Amazon merupakan merek yang besar, kuat, dan berpengaruh di dunia dengan laju pertumbuhan yang tak terhentikan,” ujar CEO Brand Finance, David Haigh. “Kekuatan dan nilai merek Amazon mendorong para pemegang saham untuk memperluas sektor bisnis ke berbagai wilayah tanpa perlu khawatir terlalu banyak,”

Meski kalah dari Micorosoft, pendiri Amazon, Jeff Bezos tetap menjadi orang terkaya di dunia dengan USD111 miliar pada tahun ini versi Bloomberg. Sumber lain kekayaan Bezos berasal dari situs ritel Zappos dan Audible yang menjadi platform vendor pihak ketiga yang menyediakan layanan komputasi cloud.

Asia Bangkit
Beberapa tahun lalu, hampir seluruh dari 10 perusahaan teknologi paling berharga di dunia berasal dari AS. Semuanya terletak di Silicon Valley, wilayah yang hanya memiliki luas sekitar 80 ribu meter persegi. Namun, hal itu berubah. Jumlah perusahaan berharga dari AS menurun akibat digeser oleh perusahaan asal Asia.

Sedikitnya terdapat empat perusahaan Asia yang masuk ke dalam ranking perusahaan teknologi paling berharga di dunia pada Q3 2019, bertambah satu perusahaan dibanding setahun sebelumnya. Keempat perusahaan itu ialah Alibaba, Tencent, Samsung, dan TSM. Ini pertama kalinya TSM masuk 10 besar sejak 1980.

“TSM menggeser Cisco dari jajaran 10 besar. Hal itu mengurangi dominasi Silicon Valley,” ungkap U.S. News. “TSM merupakan perusahaan pembuat kepingan elektronik beserta teknologinya. Perusahaan itu mampu meraih performa bagus berkat keberhasilannya menjaga kepercayaan dari pelanggan sekelas Apple,”

Kinerja lebih baik juga ditunjukkan Alibaba. Pertumbuhan pendapatannya naik puluhan persen dari USD8,6 miliar pada 2014 menjadi USD37,8 miliar pada 2018. Selain sukses menguasai bisnis e-commerce di China, Alibaba juga mulai merambah sektor ritel konvensional, mulai dari bisnis supermarket hingga grosir.

Sementara itu, Tencent secara pesat menjadi pemain besar dalam bisnis teknologi di Asia dan diprediksi akan dapat menyingkirkan dominasi AS. Sebagian besar investasi yang ditanamkan Tencent berlabuh di sektor gaming, media sosial, musik, e-commerce, dan video online. WeChat saja memiliki 1 miliar user aktif.

Begitupun dengan Samsung, perusahaan raksasa asal Korea Selatan (Korsel) sejak satu dekade silam. Samsung merupakan pesaing terbesar Apple di sektor bisnis smartphone. Produknya bahkan mampu mengalahkan iPhone. Pertarungan keduanya terkait sengketa hak paten menjalar sampai ke meja hakim pengadilan. (Muh Shamil)
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5416 seconds (0.1#10.140)