Sehari Dilantik, DPRD DIY dari PKS Genjot Becak di Malioboro

Selasa, 03 September 2019 - 19:17 WIB
Sehari Dilantik, DPRD DIY dari PKS Genjot Becak di Malioboro
Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turun ke bawah. Menggenjot becak untuk merasakan untuk merasakan betapa beratnya perjuangan tukang becak. FOTO/iNews.id/Kuntadi
A A A
YOGYAKARTA - Sehari setelah dilantik sebagai anggota DPRD DIY, anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turun ke bawah. Mereka menyapa masyarakat yang ada di Jalan Malioboro, Yogyakarta, mulai dari tukang becak, pedagang kaki lima dan para pengasong. Para wakil rakyat inipun mencoba becak kayuh untuk merasakan beratnya perjuangan tukang becak.

Ketua Fraksi PKS DPRD DIY, Imam Taufik mengatakan jabatan sebagai anggota DPRD merupakan amanah dari partai dan masyarakat. Untuk itulah mereka harus bekerja dan berjuang melayani masyarakat. Seperti yang dilakukan kali ini untuk mendengar masukan dari masyarakat, permasalahan apa yang dihadapi.

"Kita mencoba mendengarkan dan identifikasi persoalan yang ada di bawah untuk nanti kita bahas di DPRD untuk dicari solusi pemecahannya" jelasnya.

Aksi ini, imbuhnya merupakan bagian dari bentuk kedekatan dengan masyarakat bawah. Sembari berdiskuai dengan masyarakat arti nasionaliame dan keistimewaan DIY.

"Salah satu target yang akan dicapai pemerintah DIY adalah menekan angka kemiskinan. Masalah ini harus digali dari bawah agar kebijakan lebih tepat," terangnya.

Keberadaan masyarakat bawah ini harus dilindungi, dan diberikan ruang. Penataan yang dilakukan harus memikirkan nasib mereka. Jangan sampai mereka terpinggirkan dari kepentingan tertentu saja.

Salah satu tukang becak, Buang mengaku sangat senang mereka diajak bicara oleh wakil rakyat. Selama ini jarang ada wakil rakyat yabg mau duduk bersama dan mendengar persoalan yang dihadapi tukang becak. "Ngobrol biasa seputar pekerjaan. Tadi saya sampaikan pendapatan tukang becak sudah turun," terangnya.

Menurutnya, keberadaan becak mulai tergantikan dengan angkutan online dam becak motor. Sehingga pendapatan yang mereka terimapun tidak seberapa. Setiap hari mereka hanya mendapatkan penghasilan sekitar Rp50 ribu sampai Rp100 ribu.

"Kalau pas Selasa Wage (Malioboro ubtuk pedestrial), lumayan tetapi jalurnya juga susah," terangnya.

Awalnya para wakil rakyat ini menumpang becak dari Jalan Malioboro di siai utara sampai di depan gedung Dewan. Selanjutnya mereka mencoba menggenjot becak dan tukang becak menjadi penumpang, untuk merasakan betapa beratnya perjuangan tukang becak. Mereka kemudian mengajak tukang becak ke angkringan untuk minum dan ngobrol bersama pedagang asongan dan pedagang PKL lainnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3820 seconds (0.1#10.140)