Militer Iran Milik Drone Pelacak Dan Penyerang Baru
A
A
A
TEHERAN - Kemampuan persenjataan Militer Iran makin bertaring. Iranbaru saja merilis pesawat tanpa awak atau drone dalam dua versi yang berbeda. Versi pertama dari drone, dinamakan Kian, ditujukan untuk untuk pelacakan cepat, sedangkan versi lainnya ditujukan serangan presisi.
Komandan Pasukan Pertahanan Udara Iran, Brigadir Jenderal Alireza Sabahi-Fardand mengatakan Kian telah dirancang dalam dua jenis, satu dengan kemampuan kecepatan tinggi untuk tujuan pelacakan dan identifikasi.
Versi lainnya, papar Sabahi-Fahand dibangun untuk penerbangan jarak jauh untuk melakukan operasi serangan presisi.
abahi-Fardand kemudian menuturkan bahwa drone itu dirancang, diproduksi, dan diuji oleh para ahli di unit drone dari Angkatan Pertahanan Udara Iran.
"Drone ini mampu mengenai sasaran jauh dari perbatasan Iran dan terlibat dalam pertahanan di wilayah yang bermusuhan," kata Sabahi-Fardand dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir PressTV pada Minggu (1/9).
Iran telah membuat terobosan besar di sektor pertahanannya dan mencapai swasembada dalam memproduksi peralatan dan perangkat keras militer meskipun menghadapi sanksi dan tekanan ekonomi Barat.
Komandan Pasukan Pertahanan Udara Iran, Brigadir Jenderal Alireza Sabahi-Fardand mengatakan Kian telah dirancang dalam dua jenis, satu dengan kemampuan kecepatan tinggi untuk tujuan pelacakan dan identifikasi.
Versi lainnya, papar Sabahi-Fahand dibangun untuk penerbangan jarak jauh untuk melakukan operasi serangan presisi.
abahi-Fardand kemudian menuturkan bahwa drone itu dirancang, diproduksi, dan diuji oleh para ahli di unit drone dari Angkatan Pertahanan Udara Iran.
"Drone ini mampu mengenai sasaran jauh dari perbatasan Iran dan terlibat dalam pertahanan di wilayah yang bermusuhan," kata Sabahi-Fardand dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir PressTV pada Minggu (1/9).
Iran telah membuat terobosan besar di sektor pertahanannya dan mencapai swasembada dalam memproduksi peralatan dan perangkat keras militer meskipun menghadapi sanksi dan tekanan ekonomi Barat.
(nun)