Pemkab Semarang dan Saloka Raih Penghargaan dari Leprid

Minggu, 01 September 2019 - 09:00 WIB
Pemkab Semarang dan Saloka Raih Penghargaan dari Leprid
Ketua Umum Leprid saat memberikan penghargaan di Saloka Theme Park, Tuntang, Sabtu (31/8/2019). Foto/Angga Rosa
A A A
SEMARANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang dan Saloka Theme Park meraih penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid). Penghargaan diberikan secara langsung oleh Ketua Umum Leprid Paulus Pangka kepada Bupati Semarang Mundjirin dan CEO Saloka Theme Park David Santosa Prasetyo di wahana jejogedan Saloka, Tuntang, Kabupaten Semarang, Sabtu (31/8/2019) malam.

Pemkab Semarang meraih penghargaan atas prestasi pembinaan UMKM pengolahan limbah plastik termuda atas nama Deasy Esterina (28). Sedangkan Saloka Theme Park meraih penghargaan atas upaya pelestarian budaya lokal Kabupaten Semarang melalui Baru Klinting show setiap Sabtu dan Minggu pukul 19.00 WIB.

Baru Klinthing show merupakan pertunjukan spektakuler yang menggabungkan multimedia dan fountain dengan mengangkat legenda rakyat Baru Klinthing. Ini merupakan pertunjukan yang pertama di Indonesia.

"Selama ini teknologi multimedia dan fountain biasanya menampilkan pertunjukan ke barat-baratan. Tapi Saloka punya cara khusus dengan teknologi itu untuk mengangkat budaya atau kearifan lokal yang ada di sini (Tuntang, Kabupaten Semarang)," kata Paulus Pangka.

Dia berharap, ke depan Saloka Theme Park tidak hanya mempertunjukan legenda Baru Klinting, namun juga mengembangkan pertunjukan edukasi lainnya yang mengangkat nilai-nilai kearifan budaya lokal secara permanen. “Pertunjukan budaya tersebut dapat memperkaya literasi pendidikan masyarakat khususnya generasi muda terhadap budaya nusantara,” ucapnya.

CEO Saloka Theme Park David Santosa Prasetyo mengatakan, awal mula hadirnya Baru Klinthing show adalah untuk memperkenalkan dan melestarikan cerita rakyat terjadinya Rawa Pening dengan tokoh utama bernama Baru Klinthing. “Baru Klinthing show dikemas secara atraktif yang menggabungkan berbagai unsur teknologi dan penuh pesan-pesan moral yang cocok dinikmati bersama anggota keluarga,” ujarnya.

David sangat berterima kasih bahwa upaya mengangkat budaya lokal diapresiasi oleh pihak pemerhati seperti Leprid. "Sebenarnya niat awal kami bukan untuk mencari rekor, tapi ternyata mendapat perhatian dari Leprid. Sebenarnya kami hanya ingin menjadi bagian dari budaya lokal itu sendiri dan bisa menjadi kebanggaan lokal wilayah Jateng,” ucapnya.

Dia menuturkan, penghargaan rekor ini tentunya akan memberikan dampak positif dari segi bisnis bagi Saloka sebagai tempat wisata keluarga. Di sisi lain, budaya-budaya lokal yang diangkat oleh Saloka juga dapat lebih dikenal oleh masyarakat nasional.

Sementara itu, Bupati Semarang Mundjirin memberikan apresiasi atas penghargaan dari Leprid kepada Saloka. “Awalnya saya tidak menyangka kalau tempat ini (Saloka) akan menjadi tempat wisata nasional. Ini keajaiban,” katanya.

Mundjirin juga salut kepada Saloka atas jerih payahnya dalam nguri-uri budaya lokal Kabupaten Semarang, yakni legenda Baroklinting dan tari prajuritan. “Kami berharap, Saloka terus dikembangkan. Dirikan hotel sehingga pengunjung tidak menginap di kota lain,” ucapnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7622 seconds (0.1#10.140)