UKSW Lindungi Keamanan dan Psikologi Mahasiswa Papua di Salatiga

Sabtu, 31 Agustus 2019 - 18:12 WIB
UKSW Lindungi Keamanan dan Psikologi Mahasiswa Papua di Salatiga
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. FOTO/IST
A A A
SALATIGA - Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga Rektor UKSW Neil Semuel Rupidara meminta kepada seluruh mahasiswa Papua di kampus tersebut untuk tetap tenang dan dapat menjaga suasana hati yang damai dan tetap berfokus menjalankan tugas studinya. UKSW siap melindungi keamanan dan psikologi semua mahasiswa Papua yang kuliah di kampus tersebut.

“Secara khusus kami berkomitmen untuk melakukan perlindungan keamanan, termasuk keamanan psikologis yang memadai bagi seluruh mahasiswa-mahasiswa Papua yang berstudi di lingkungan UKSW tanpa kecuali. Kami juga melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang di dalam relasi,” katanya, Sabtu (31/1/2019).

Dia mengatakan, menyelesaikan pendidikan tinggi dengan baik adalah modal penting yang diperlukan untuk membangun tanah Papua pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

“Kami menyampaikan sikap prihatin atas perkembangan kondisi di tanah air, teristimewa di tanah Papua. Yang berkembang makin kurang kondusif pasca tindakan persekusi pihak-pihak tidak bertanggung jawab di Surabaya dan Malang terhadap mahasiswa-mahasiswa Papua,” ujarnya.

Neil mengunkapkan, UKSW merupakan kampus Indonesia mini yang di dalamnya terdapat lebih dari 1.000 mahasiswa Papua memandang bahwa setiap manusia memiliki wajah ilahi karena diciptakan menurut citra Tuhan penciptanya. Sikap-sikap yang tidak menghargai orang lain sebagai sesama adalah sikap orang-orang yang tidak menyegani Tuhan sebagai pencipta Yang Maha Kuasa, Maha Adil, dan penuh kasih.

“Oleh karena itu, sikap-sikap yang memandang rendah sesama warga negara dan anak bangsa harus ditolak dan ditiadakan dari cara berpikir bangsa Indonesia,” tukasnya.

Pada saat yang sama, UKSW memandang bahwa persoalan yang berkembang terkait Papua adalah persoalan yang kompleks. Itu idak hanya menyangkut persoalan pengakuan kesederajatan kemanusiaan yang diciderai oleh aksi diskriminasi dan rasisme tetapi juga telah berkembang di dalam pertalian kepentingan-kepentingan lain yang dapat berjalan terbalik dari komitmen kebangsaan Indonesia yang sepatutnya dijunjung tinggi oleh setiap anak bangsa tanpa kecuali.

“Atas dasar itu, dengan mendorong penghormatan atas sikap saling menghargai antar elemen bangsa dalam menyikapi dan mengupayakan kondisi bangsa yang lebih baik, kami berharap agar pemerintah tegas dalam melakukan stabilisasi kondisi dengan tetap mengedepankan cara-cara dialogis secara efektif dan bermartabat di antara elemen-elemen bangsa yang peduli terhadap masa depan Indonesia dan Papua. Kami meminta agar pendekatan-pendekatan represif sedapat mungkin dihindari,” ucapnya.

UKSW juga mengimbau kepada masyarakat luas, termasuk bagi warga Papua yang berada di Tanah Papua maupun yang ada di berbagai daerah di Indonesia, juga kepada warga Indonesia lainnya, agar berkenan dapat menenangkan diri dengan tidak melakukan tindakah-tindakan dan mengeluarkan ujaran-ujaran yang dapat menstimulasi kesalah-mengertian di antara sesama anak bangsa dalam menyikapi dan mengupayakan tercapainya situasi yang lebih kondusif menuju kondisi adil dan damai dalam kehidupan bersama di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersemboyankan Bhinneka Tunggal Ika.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8192 seconds (0.1#10.140)