237 Hektare Sawah di Kendal Gagal Panen

Jum'at, 30 Agustus 2019 - 12:00 WIB
237 Hektare Sawah di Kendal Gagal Panen
237 Hektare Sawah di Kendal Gagal Panen 237 Hektare Sawah di Kendal Gagal Panen. Ilustrasi
A A A
KENDAL - Data di dinas Pertanian Kendal, sebanyak 237 hektare tanaman padi dan jagung di mengalami gagal panen atau puso yang tersebar di lima kecamatan yakni Rowosari, Sukorejo, Kangkung, Patebon dan Brangsong. Untuk kecamatan Sukorejo ada 25 hektare tanaman jagung yang mengalami gagal panen.

Sedangkan di empat kecamatan lain yakni Rowosari ada 50 hektare tanaman padi puso dan tiga hektare tanaman padi terancam puso. Kecamatan Patebon ada 4 hektare puso, 96 kektare terancam puso, Kecamatan Kangkung 49 hektare mengalami puso berat dan kecamatan Brangsong 10 hektare puso berat.

Kepada Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Dinas Pertanian dan Pangan Kendal Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, upaya dari dinasnya dengan cara meminjami pompa mesin disel kepada petani. Namun karena debit air yang sangat kecil, sehingga tanaman padi tidak tertolong.

Agar tidak terulang kembali, pihaknya berkerjasama dengan dinas PUPR akan melakukan pengerukan saluran irigasi menggunakan alat berat. "Sebab sedimentasinya tinggi sehingga air tidak bisa mengalir sampai sawah," ungkap Pandu Rapriat Rogojati.

Sementara itu Ketua Gabungan kelompok tani Kendal Tardi mengatakan, untuk wilayah kecamatan Patebon sebenarnya tidak hanya ada 4 hektare tanaman padi yang puso. Di wilayah Bangunrejo puluhan tanaman padi sudah kering karena tidak ada air.

Petani berharap pemerintah bisa ikut mengatasi kerugian para petani. "Dalam satu hektare bisa keluar tujuh ton gabah basah, namun saat kekeringan ini satu ton saja tidak keluar, sehingga para petani mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah," terang Tardi.

Tardi berharap, pemerintah bisa memberi solusi pada petani, namun masih ada beberapa tanaman padi yang bisa panen dengan baik yang berada di lokasi dekat sungai atau saluran irigasi sehingga untuk pengairan sawah masih mudah teraliri.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3357 seconds (0.1#10.140)