Hilang Dua Hari, Nenek Ini Ditemukan Mengambang di Tambak Udang

Kamis, 29 Agustus 2019 - 19:31 WIB
Hilang Dua Hari, Nenek Ini Ditemukan Mengambang di Tambak Udang
Tim SAR saat melakukan evakuasi terhadap jenazah korban tenggelam. FOTO/iNews.id/Kuntadi
A A A
KULONPROGO - Hilang dua hari, jasad Mbah Tursiyem (65) warga Krembangan, Panjatan, Kulonprogo, DIY ditemukan mengambang di dalam tambak udang yang ada di pesisir selatan Sindutan, Temon Kulonprogo. Nenek yang berporofesi sebagai pedagang sayur keliling ini hilang sejak Selasa (27/8/2019).

“Siang tadi ada pengelola tambak yang menemukan jasad korban mengambang di dekat kincir air tambak,” jelas Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulonprogo, Aris Widiatmoko, Kamis (29/8/2019).

Saksi, kata Aris, sekitar pukul 13.30 WIB hendak memberi pakan udang. Namun dia dikagetkan dengan adanya jasad perempuan yang mengapung. Temuan inipun dilaporkan kepada petugas Tim SAR yang langsung ke lokasi untuk megecek. Kejadian inipun dilaporkan kepada aparat kepolisian untuk dilakukan evakuasi. “Tadi ada keluarganya yang kesini dan memastikan itu jasad mbah Tursiyem,” jelas Aris.

Sebelumnya pada Selasa lalu, keluarga korban mencari korban yang tidak pulang ke rumahnya sejak pergi jualan sayur. Hingga akhirnya dilakukan pencarian. Bahkan pada malam harinya, sempat ditemukan sayuran, sandal, tenggok (keranjang sayur) dan dompet milik korban di tepi pantai Glagah.

Atas temuan inipun telah ditindaklanjuti dengan melakukan pencarian dengan melakukan penyisiran di sepanjang garis pantai. Namun dua hari ini upaya pencarian tidak membuahkan hasil. Justru jasad korban ditemukan mengambang di tambak udang. “Korban itu memiliki penyakit syaraf, mungkin dia terpeleset dan jatuh,” jelasnya.

Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto mengatakan mereka menerjunkan lima anggotanya untuk melakukan evakuasi. Jasad korban langsung dibawa ke RSUD Wates untuk proses identifikasi lebih lanjut. “Tadi ad alima personil kita yang terlibat dalam proses evakuasi,” jelasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0150 seconds (0.1#10.140)