Aplikasi Populer CamScanner Dicurigai Berisi Trojan Berbahaya

Kamis, 29 Agustus 2019 - 12:00 WIB
Aplikasi Populer CamScanner Dicurigai Berisi Trojan Berbahaya
Menurut para peneliti di Kaspersky Labs, aplikasi CamScanner membawa virus berbahaya untuk perangkat smartphone yang mengunduhnya. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Aplikasi populer CamScanner tersedia di Google Play Store. Tapi kalau Anda menjadi salah satu pengunduhnya, maka segeralah hapus instalan tersebut.

Menurut para peneliti di Kaspersky Labs, aplikasi tersebut pada kenyataannya mengandung malware, tepatnya trojan berbahaya. Menurut Igor Golovin dan Anton Kivva dari Kaspersky, CamScanner sebenarnya aplikasi yang tidak berbahaya selama bertahun-tahun.

Namun belakangan ini, salah satu paket iklan berisi pustaka dengan diam-diam mengambil dan menjalankan spyware. Bersamaan dengan malware lain, termasuk trojan yang dikenal sebagai Necro.n.Yang disebut terakhir sebenarnya tidak melakukan aktivitas jahat sendiri.

Seperti memata-matai pengguna atau pengumpulan data, tapi akan bertindak sebagai pengunduh untuk modul lain yang kemudian melakukan pekerjaan kotor.

“Produk-produk Kaspersky mendeteksi modul ini sebagai Trojan-Dropper.AndroidOS.Necro.n, yang telah kami amati di beberapa aplikasi yang sudah diinstal sebelumnya pada handphone pintar China. Seperti namanya, modul ini adalah Dropper Trojan. Itu berarti modul mengekstrak dan menjalankan modul jahat lainnya dari file terenkripsi yang disertakan dalam sumber daya aplikasi. Malware yang dijatuhkan ini, pada gilirannya, adalah Pengunduh Trojan yang mengunduh lebih banyak modul jahat bergantung pada apa yang sedang dibuat pembuatnya saat ini," kata para peneliti Kaspersky seperti disitat dari laman Giz China.

Menurut Kaspersky, pengembang CamScanner bahkan mungkin tidak mengetahui keberadaan malware di aplikasi mereka. Peneliti Kaspersky memeriksa versi terbaru aplikasi dan menemukan modul jahat di sana. kemudian mereka melaporkan temuan mereka ke Google. Lalu aplikasi tersebut segera dihapus dari Google Play.

Perlu disebutkan, baru-baru ini, skandal baru untuk Google dan Android tentang penggunaan data pribadi telah muncul. Lebih dari 1.000 aplikasi telah berhasil menghindari larangan akses ke data tertentu untuk memanennya. Jadi tak salahnya jika para pemilik handphone berbasis Android untuk berhati-hati memilih aplikasi di Google Play Store.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7081 seconds (0.1#10.140)