Perguruan Tinggi Diminta Gerakkan Pemberdayaan Masyarakat

Selasa, 27 Agustus 2019 - 23:04 WIB
Perguruan Tinggi Diminta Gerakkan Pemberdayaan Masyarakat
Staf ahli Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PD2T) Conrad Handrato menjadi pembicara kunci dalam seminar nasional pengabdian masyarakat di Yogyakarta, Selasa (27/8/2019). FOTO/IST
A A A
YOGYAKARTA - Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY) menggelar seminar nasional pengabdian masyarakat di Yogyakarta, Selasa (27/8/2019).

Kegiatan dengan tajuk sinergi dan strategi akademisi, busines dan goverment (ABG) dalam mewujudkan pemberdayaam masyarakat yang berkemampuan di era industri 4,0 tersebut bukan hanya untuk menambah wawasan soal model pemberdayaan masyarakat namun juga mampu bersinergi memajukan bangsa dan negara.

Empat pembicara dihadirkan dalam seminar itu, yakni staf ahli Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PD2T) Conrad Handrato sekaligus menjadi keynote speaker; Kepala Bappeda DIY Budi Wibowo; Kepala Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY Gatot Supangat dan Direktur utama Bank Syariah Mandiri (BSM) Habiburahman.

Conrad Hendrarto dalam pemaparannya membahas tentang pentingnya pengemnbanga produk unggulan guna memberikan nilai tambah dan meningkatkan skala ekonomi produksi. Karena itu, perlu pemberdayaan masyarakat, terutama sehingga dalam memanfaatkan lingkungan untuk membantu perekonomian. “Untuk menggerakan masyarakat desa ini, maka BUMDes memiliki peran yang penting,” kata Conrad.

Selain itu, di era revolusi 4.0, peran perguruan tinggi juga harus sigap dalam pemberdayaan masyarakat desa. Khususnya mengembangkan sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), pengembangan teknologi tepat guna dan perekonomian desa. Di antaranya dengan memberikan pelatihan.

“Seperti untuk pengembangan sumber daya alam dapat dilakukan dengan melakukan pelatihan teknologi pengolahan hasil pertanian dan pelatihan pengembangan mikrohidro dan biogas. Untuk pengembangan sumber daya manusianya, bisa dengan pelatihan pengembangan hutan desa dan pertanian organik,” terangnya.

Kepala LP3M UMY Gatot Supangkat dalam pemaparannya lebih menyoroti soal pengabdian yang dilakukan dari masa ke masa. Ada beberapa ciri-ciri pengabdian kepada masyarakat dari masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Pada pengabdian masa lalu lebih menekankan bagaimana kegiatan yang tanpa biaya membutuhkan penyuluhan, pelatihan, dan pembangunan fisik. Berbeda dengan saat ini, dapat menumbuhkan sinergi yang berkelanjutan antar program, masyarakat sebagai mitra pembangunan, dan peluang bagi mitra untuk investasi.

“Sedangkan untuk masa depan lebih mengarah ke peluang kerjasama naasional dan internasional,” terangnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.3183 seconds (0.1#10.140)