Dusun Porot, Model Kampung Toleransi Beragama di Temanggung

Minggu, 25 Agustus 2019 - 15:35 WIB
Dusun Porot, Model Kampung Toleransi Beragama di Temanggung
Kasdam Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa saat menghadiri peringatan HUT Ke-74 Kemerdekaan RI di Lapangan Dusun Porot, Desa Getas, Kaloran, Temanggung, Sabtu (24/8/2019). FOTO/IST
A A A
TEMANGGUNG - Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa menilai bahwa kehidupan beragama warga Dusun Porot, Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menjadi model atau contoh kampung toleransi antar umat beragama. Porot juga menjadi contoh dalam menjaga persatuan dan kesatuan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Di sini saya melihat sesuatu yang unik, kerukunan/kehidupan beragama masyarakat cukup bagus, toleransinya cukup tinggi. Di sini ada Masjid, Gereja, Vihara, dan Pura yang saling berdekatan dan berdampingan, tetapi mereka hidup saling menghargai, " ungkap Kasdam saat menghadiri peringatan HUT Ke-74 Kemerdekaan RI di Lapangan Dusun Porot, Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Temanggung, Sabtu (24/8/2019).

Lebih lanjut orang nomor dua di Kodam IV/Diponegoro menegaskan, di dusun ini meskipun agama mereka berbeda-beda, namun warga saling menghormati dalam kehidupan sehari-hari.

"Bahkan ada salah satu keluarga yang anggota keluarganya memeluk agama yang berbeda, namun tetap hidup rukun dan damai,” ujarnya.

Perlu diketahui bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku, agama, ras, dan saat ini sudah ada kelompok-kelompok tertentu yang ingin memecahbelah NKRI dan mencoba memecah belah kita dengan mengangkat isu-isu negatif tentang agama, suku, ras, jelasnya.

Terlebih isu-isu tersebut diangkat melalui media sosial oleh kelompok yang tidak bertanggunjawab. Untuk menyikapi hal tersebut, maka kita harus bijak dalam bermedsos, karena kita ketahui bersama bahwa berita di medsos tidak bisa dihindari dan sudah tidak terbendung lagi.

Kasdam mengutarakan, kampung ini menjadi model terwujudnya suatu toleransi yang cukup bagus. "Ini yang ingin saya lihat secara langsung di sini, tentunya saya ingin mengangkat ini menjadi suatu model yang bisa menjadi contoh bangsa Indonesia," imbuh mantan Danrem 161/WS NTT.

Kerukunan di Dusun Porot tidak disangsikan lagi. Hal tersebut terlihat jelas dari berbagai aktivitas sosial sehari-hari yang dijalankan secara bersama-sama antar umat beragama, baik muslim maupun nonmuslim.

Kasdam mengajak kepada seluruh warga dusun Porot untuk terus menjaga dan memelihara kerukunan antar umat beragama.

Selain dalam rangka memperingati HUT ke 74 Kemerdekaan RI juga dilaksanakan silaturahmi lintas tokoh agama dan pemberian bantuan di Vihara, TPQ dan Gereja.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7967 seconds (0.1#10.140)