Tokoh Adat dan Ribuan Mahasiswa Serukan Perdamaian di Tanah Papua

Sabtu, 24 Agustus 2019 - 22:25 WIB
Tokoh Adat  dan Ribuan Mahasiswa Serukan Perdamaian di Tanah Papua
Tokoh adat dan ribuan mahasiswa UMP menyerukan perdamaian di Tanah Papua, Sabtu (24/8/2019). FOTO/iNews.TV/Saladin Ayubbi
A A A
PURWOKERTO - Tokoh adat Papua beserta ribuan mahasiswa Masa Ta’aruf (Masta) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah melakukan deklarasi untuk menyerukan perdamaian di Tanah Papua di Lapangan UMP, Sabtu (24/8).

Deklarasi dipimpin langsung oleh Rektor UMP Dr Anjar Nugroho, dengan didampingi wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Ir Aman Suyadi, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Dr Ibnu Hasan bersama ribuan mahasiswa yang tergabung dalam acara Masa Taarum Mahasiswa baru 2019.

Rektor UMP dalam deklarasi menyebutkan sumpah Mahasiswa Baru Damai untuk Papua yang berbunti :Kami mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Purwokerto bersumpah, bertanah air satu, bersatu damai untuk papua.Kami mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Purwokerto bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan. Kami mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Purwokerto bersumpah, berbahasa satu, bahasa persatuan untuk Papua. Damai untuk Papua. UMP untuk Indonesia.

Sementara itu, Kepala Kampung Adat Kokoda, Sorong, Papua Barat Syamsudin Namugur SHI menyampaikan Papua dan Papua Barat adalah saudara sebangsa dan se-Tanah Air. “Hal yang tidak diinginkan itu kita dibuang jauh-jauh dan mari kita bangun negara ini dengan hati yang tulus,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengajak untuk bersama-sama bergotong royong, ta’awun, dan bekerja sama membangun negara ini demi kemajuan masa depan Papua, Papua Barat dan semuanya.

“Saya selaku masyarakat, serta tokoh adat Papua meminta kepada semuanya untuk kita sama-sama menjaga kesatuan negara ini dengan baik. Kedepan kita bangun generasi yang akan menjadi generasi baik, dan generasi yang memberikan manfaat bagi kita semua,” pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7631 seconds (0.1#10.140)