Jokowi Tegaskan Penegakkan Hukum Tanpa Pandang Bulu
A
A
A
JAKARTA - Capres nomor urut 01 Joko Widodo menegaskan, visi-misinya bersama Maruf Amin adalah Indonesia Maju dengan menawarkan optimisme dan masa depan berkeadilan.
"Semakin maju demokratisasi dan negara, penegakan hukum dan HAM akan semakin baik," kata Jokowi.
Menurut dia, tidak hanya hak sipil dan politik, pemenuhan ekonomi budaya seperti akses pendidikan, kesehatan, permodalan juga penting.
Dia mengakui saat ini masih memiliki beban dalam penegakan HAM yang dinilainya tidak mudah. Terutama terkait pembuktian. Namun Jokowi menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan kasus HAM. "Kami berkomitmen untuk menyelesaikan masalah HAM," katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menegaskan negara harus didukung sistem hukum yang baik, reformasi kelembagaan, dan penguatan sistem budaya taat hukum.
"Hukum harus ditegakan tanpa pandang bulu, pemberantasan korupsi terus dilakukan, perbaikan sistem pemerintah, penguatan KPK, sinergi KPK dengan kejaksaan dan kepolisian, meningkatkan kewaspadaan terhadap terorisme, bekerja keras untuk penegakan hukum," tutur mantan Wali Kota Solo ini mengakhiri pemaparannya.
"Semakin maju demokratisasi dan negara, penegakan hukum dan HAM akan semakin baik," kata Jokowi.
Menurut dia, tidak hanya hak sipil dan politik, pemenuhan ekonomi budaya seperti akses pendidikan, kesehatan, permodalan juga penting.
Dia mengakui saat ini masih memiliki beban dalam penegakan HAM yang dinilainya tidak mudah. Terutama terkait pembuktian. Namun Jokowi menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan kasus HAM. "Kami berkomitmen untuk menyelesaikan masalah HAM," katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menegaskan negara harus didukung sistem hukum yang baik, reformasi kelembagaan, dan penguatan sistem budaya taat hukum.
"Hukum harus ditegakan tanpa pandang bulu, pemberantasan korupsi terus dilakukan, perbaikan sistem pemerintah, penguatan KPK, sinergi KPK dengan kejaksaan dan kepolisian, meningkatkan kewaspadaan terhadap terorisme, bekerja keras untuk penegakan hukum," tutur mantan Wali Kota Solo ini mengakhiri pemaparannya.
(amm)