Mahasiswa Unisri Solo Demo Tolak Rasisme dan Diskriminasi

SOLO - Puluhan mahasiswa Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo menggelar unjuk rasa mengecam peristiwa rasis yang menimpa mahasiswa Papua. Mereka mengingatkan agar isu rasisme dan diskriminasi untuk dihilangkan dari Indonesia.

“Kami mengingatkan kepada masyarakat agar isu rasisme dan diskriminasi dihilangkan di Indonesia, khususnya di Kota Solo,” kata Zikri Urobi, korlap mahasiswa Unisri, Jumat (23/8/2019). Sebab kota Solo adalah kota yang adem dan damai. Pihaknya menyuarakan perdamaian dari Kota Solo dan diharapkan meluas ke seluruh tanah air. Diskriminasi ras, suku, agama dan lainnya harus dihilangkan di Indonesia dan diganti dengan persatuan. Aksi yang dilakukan di bawah patung Bung Karno di Plaza Stadion Manahan Solo, diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat.

Dalam aksi yang diikuti sekitar 30 mahasiswa dari berbagai elemen di Unisri. Sejumlah spanduk turut dibentang, antara lain bertuliskan Papua bagian dari kita, kita bagian dari Papua. Kemudian tulisan lawan Rasisme, stop diskriminasi, dan save Papua. Dalam aksi itu, semula dilakukan di bundaran Glagak, Jalan Slamet Riyadi, Solo. Namun ketika baru membentan spanduk dan akan memulai demo di trotoar, langsung dihentikan Polisi. Demo kemudian diminta pindah ke Plaza Stadion Manahan. Kabag Ops Polresta Solo Kompol Ketut Sukarda mengatakan, aksi yang dilakukan di kawasan Gladak belum ada pemberitahuan dan izin.

Pihaknya sempat menyarankan untuk menunda dan tidak ada kegiatan. “Tapi korlapnya kemudian koordinasi ke Polresta, selanjutnya tempat dipindah ke Plaza Manahan,” ungkap Ketut Sukarda. Kegiatan penyampaian pendapat diminta pindah ke Plaza Manahan karena lokasinya lebih representatif. Sedangkan di kawasan Gladak tengah berlangsung proyek jalan. Sehingga rentan menimbulkan kemacetan lalulintas.