WOM Finance, Latih Penyintas Talasemia Jualan online

Jum'at, 23 Agustus 2019 - 16:00 WIB
WOM Finance, Latih Penyintas Talasemia Jualan online
WOM Finance memberikan pelatihan edukasi dan literasi dalam berjualan online kepada para penyintas talasemia. FOTO/iNews.id/Kuntadi
A A A
YOGYAKARTA - PT Wahana Ottomitra Multiartha (Tbk) atau dikenal dengan WOM Finance memberikan pelatihan edukasi dan literasi dalam berjualan online kepada para penyintas talasemia. Ini menjadi salah satu upaya agar para penyintas talasemia bisa lebih berprestasi.

NDS MotorKu Division Head WOM Finance, Rizky Ria Maulina mengatakan perusahaannya terdorong untuk mendukung para penyintas talasemia. Mereka kerap mengalami keterbatasan, namun mereka harus dimotivasi untuk bekerja dan berkarya. Mereka inilah dikumpulkan dan dibekali dengan literasi untuk bisa produktif di era digital.

"Edukasi dan literasi kita berikan agar mereka memiliki sebagai bekal dalam bekerja,” terangnya dalam seminar "Indonesia Merdeka, Indonesia Cerdas Digital” di Kaliurang, Sleman Yogyakarta, Tabu (21/8/2019) malam.

Dalam era digital seperti saat ini, siapun saja bisa berkembang dan memenangkan persaingan. Tanpa harus bertemu, mereka bisa melakukan transaksi perdagangan secara online. Disinilah para penyintas talasemia diberikan kesempatan untuk berkembang.

WOM Finance, imbuh dia, juga membuka kesempatan kepada mereka untuk mendapatkan penghasilan. Salah satunya menjadi free agen. Mereka tidak dibebani dengan target penjualan. Namun setiap penjualan mereka akan mendapatkan komisi. “Dengan keterbatasan yang ada, mereka bisa memasarkannya secara online,”jelasnya.

Seminar ini menggandeng Yayasan Thallasaemia Indonesia (YTI) Jateng – DIY, dan diikuti 250 penyintas talasemia dari Yogyakarta, Solo, Banyumas, Klaten, Purbalingga, Semarang, dan Wonosobo.

Materi diberikan tentang Teknik Pemasaran Online menggunakan internet. Materi ini bisa dipakai oleh penyintas tanpa harus tergantung dengan perusahaanya. Seminar ini bagian dari komitmen WOM Finance untuk mendukung efektivitas dan sosialisasi dalam peraturan SEOJK No.1/SEOJK.7/2014 tentang pelaksanaan edukasi dalam rangka meningkatkan Literasi Keuangan kepada konsumen dan/atau masyarakat.

“Literasi ini menjadi bentuk komitmen WOM Finance untuk memberikan pengetahuan yang seluas-luasnya kepada masyarakat di Indonesia,” jelasnya.

Ketua Yayasan Thallasaemia Indonesia (YTI) Ruswandi mengapresiasi pelatihan edukasi dan literasi ini. Selama ini perhatian pemerintah terhadap penyakit ini masih belum maksimal.“Ini sangat bermanfaat bagi kami,” tuturnya.

Penyintas talasemia di Indonesia tergolong besar. Setiap tahunnya meningkat 8-10 persen. Ironisnya sebagian besar dari keluarga tidak mampu. Biaya pengobatan penyintas talasemia ini besar. Mereka harus terus-menerus melakukan transfusi darah setiap bulan sepanjang hidupnya.

“Mereka sangat butuh pekerjaan untuk pengobatan atau menjalani hidup sehari-hari,” terangnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9932 seconds (0.1#10.140)