Rudal Iran Ini Diklaim Bisa Saingi S-300 Rusia dan Patriot AS

Jum'at, 23 Agustus 2019 - 02:35 WIB
Rudal Iran Ini Diklaim Bisa Saingi  S-300 Rusia dan Patriot AS
Sistem pertahanan rudal Bavar-373 Iran yang dibuat sendiri. Senjata yang diklaim pesaing sistem rudal S-300 Rusia dan Patriot AS ini dipamerkan di Teheran, Kamis (22/8/2019). Foto/Kantor Kepresidenan Iran
A A A
TEHERAN - Kemampuan persenjataan militer Iran makin mumpuni. Kamis (22/8/2019) Iran memperlihatkan sistem pertahanan rudal buatan sendiri yang dinamai Bavar-373. Petinggi militer dan media setempat mengklaim sistem rudal darat-ke-udara jarak jauh ini merupakan pesaing sistem rudal S-300 Rusia dan Patriot Amerika Serikat (AS).

Senjata pertahanan Teheran itu dipamerkan dalam sebuah upacara di Teheran untuk memperingati Hari Industri Pertahanan Nasional Iran dan dihadiri oleh Presiden Hassan Rouhani.

"Dengan sistem pertahanan udara jarak jauh ini, kita dapat mendeteksi target atau pesawat di lebih dari 300 km, menguncinya di sekitar 250 km, dan menghancurkannya di 200 km," kata Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Amir Hatami kepada stasiun televisi pemerintah.

Sistem ini diklaim mampu menumbangkan pesawat dan drone, serta rudal balistik berkecepatan tinggi pada ketinggian hingga 27 km.

Wakil Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Hojjatollah Ghoreishi bahkan mengklaim Bavar-373 adalah pesaing dari sistem rudal S-300 Rusia yang digunakan oleh beberapa negara seperti Suriah dan Mesir. Media setempat menambahkan, Bavar-373 juga rival sistem rudal Patriot AS yang digunakan oleh negara-negara Teluk seperti Arab Saudi dan Bahrain, serta Israel.

Klaim-klaim seperti itu belum teruji sepenuhnya dan Iran diketahui kerap membesar-besarkan kemampuan senjata dan teknologi militernya.

Iran memulai memproduksi Bavar-373 pada 2010, menyusul pengenaan sanksi atas program nuklirnya. Model sistem ini diresmikan pada tahun 2016, tahun yang sama ketika Teheran memperoleh sistem S-300 Rusia.

Pengembangan Bavar-373 adalah bagian dari upaya Iran untuk meningkatkan industri dan teknologi persenjataannya sehingga menjadi kurang bergantung pada pemasok asing. Sistem ini adalah yang terbaru dalam sejumlah sistem senjata yang baru diproduksi dan diperkenalkan selama beberapa tahun terakhir.

Sebelum ini, Iran suah memiliki sistem pertahanan rudal udara Khordad 15 yang diluncurkan pada bulan Juni. Senjata ini diklaim mampu melacak dan menembak enam target secara bersamaan.

Kemajuan Iran baru-baru ini dalam pengembangan teknologi militernya terjadi di tengah periode ketegangan di kawasan Timur Tengah termasuk dengan penyitaan kapal tanker minyak asing di Teluk, rusaknya kesepakatan nuklir 2015 dan penembakan drone canggih AS. Semua itu telah meningkatkan kekhawatiran akan pecahnya konflik langsung antara Iran dan AS.

Presiden Hassan Rouhani membuat komentar dalam pidato saat sistem Bavar-373 diperlihatkan. "Sekarang musuh kita tidak menerima logika, kita tidak bisa menanggapi dengan logika," kata Rouhani, dikutip Russia Today.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4013 seconds (0.1#10.140)