Pelajar Papua Nyaman Belajar di Pekalongan

Rabu, 21 Agustus 2019 - 11:30 WIB
Pelajar Papua Nyaman Belajar di Pekalongan
Pelajar Papua Nyaman Belajar di Pekalongan. Ilustrasi
A A A
PEKALONGAN - Kerusuhan yang terjadi di Papua tidak berpengaruh kepada para pelajar asal bumi Cendrawasih di SMAN 1 Bojong Pekalongan Jawa Tengah. Mereka merasa senang dan nyaman belajar seperti biasanya, karena sudah dijamin keamanannya. Para pelajar ini ingin indonesia lebih damai tidak ada kerusuhan.

Saat ini ada sepuluh pelajar asal Papua di SMAN 1 Bojong di kelas sepuluh, sebelas dan dua belas. Mereka merupakan siswa program afirmasi pendidikan menengah dari kementrian Pendidikan.

Sejumlah siswa mengaku awalnya takut ketika mendengar adanya kerusuhan yang terjadi di Surabaya dan Papua. Mereka takut akan terjadi penolakan para pelajar yang sedang menuntut ilmu di pulau Jawa terutama Pekalongan.

Namun pihak sekolah hingga kepolisian serta TNI menjamin keamanan dan keselamatan para pelajar itu. Mereka juga menyayangkan terjadinya kerusuhan di Papua dan ingin semua pihak saling memaafkan serta tidak terpancing hoaks.

“Awal mendengar ada kerusuhan kami takut dan kawatir sehingga berusaha mencari tahu kondisi sebenarnya seperti apa. Bapak Kepala Sekolah menenangkan kami semua dan mengatakan tidak apa-apa, tak perlu takut, sehingga kami bisa tenang dan nyaman kembali,” jelas Agustina Petege, asal Nabire Papua, salah satu siswa SMAN Bojong.

Para siswa merasa senang dan nyaman belajar seperti biasanya karena sudah dijamin keamanannya. “Ingin Indonesia lebih damai tidak ada kerusuhan dan tetap mepertahankan NKRI,” jelas Yubelina, pelajar kelas 10.

Para pelajar ini mengaku hidup berdampingan, saling tolong menolong di tanah Jawa khususnya Pekalongan tempat mereka menimba ilmu. Bahkan mereka juga sudah sangat menikmati budaya Jawa serta kulinernya.

“Awalnya kami seleksi di Kabuapten, lalu diterima dan kemudian dikirim ke sekolah ini. Aawalnya tidak betah, namuun lama-lama malah semakin betah dan nyaman. Kami juga senang dengan makanan khas Pekalongan yaitu megono. Selama ini kami disambut baik oleh lingkungan juga teman sekolah,” jelas Imenuel R Awendu, pelajar kelas 12.

Teman-teman pelajar pun mengaku juga menyambut baik kehadiran sahabat mereka dari bumi Cedrawasih itu. “Kami senang bergaul dengan sahabat dari Papua bahkan bisa belajar budaya Papua langsung dari sahabat kami," jelas Reza Nuraini siswi SMA Bojong.

Sementara itu Kepala Sekolah SMA 1 Bojong, Bambang Wirudi menjelaskan, saat ini kondisi para siswa baik-baik saja, belajar seperti biasa dan bergaul dengan lingkungan dengan baik juga.

“Kami sudah menganggap mereka adalah anak sendiri. Sejak ada peristiwa tersebut kami terus memantau dan juga bekerja sama dengan aparat Polri serta TNI guna menjamin kemanan dan keselamatannya. Saya tidak mendapat laporan keluhan dari para pelajar asal Papua itu tentang adanya intimidasi ataupun lainnya,” jelas Bambang Wirudi.

Bambang dan para siswa berharap tidak ada lagi kerusuhan diakibatkan karena rasisme karena mereka mengaku cinta tanah air. Pihak sekolah telah bekerja sama dengan aparat TNI-Polri untuk menjamin kemanan dan keselamatan seluruh siswa yang sedang menempuh pendidikan di Pekalongan Jawa Tengah.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8756 seconds (0.1#10.140)