DPD Hanura Jateng Tuding Pertemuan 13 DPC di Solo Ilegal

Selasa, 20 Agustus 2019 - 22:15 WIB
DPD Hanura Jateng Tuding Pertemuan 13 DPC di Solo Ilegal
Ketua DPD Partai Hanura Jawa Tengah Bambang Raya saat memberikan keterangan pers di Solo, Selasa (20/8/2019).FOTO/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Pernyataan 13 DPC Partai Hanura di Jawa Tengah yang mendesak agar kepemimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) dievaluasi mulai memantik reaksi. DPD Partai Hanura Jawa Tengah menuding pertemuan yang dilakukan 13 DPC di Kota Solo tersebut ilegal.

Ketua DPD Partai Hanura Jawa Tengah Bambang Raya mengatakan, pertemuan sejumlah DPC di Kota Solo tidak mendapat izin dari DPD Hanura Jawa Tengah. Sehingga klaim telah mendapat izin dari DPD Hanura Jawa Tengah sama sekali tidak benar. Setelah pertemuan itu, sejumlah DPC Hanura diklaim telah menghubungi DPD Hanura Jateng dan menyatakan menyesal adanya pertemuan dan menyayangkan. “Ada 11 (DPC) sudah menyatakan itu. Mereka diundang untuk sarasehan dalam rangka menjadi bahan dalam Rapimda Jawa Tengah 24-25 Agustus di Semarang,” ungkap Bambang Raya di Solo, Jawa Tengah, Selasa (20/8/2019).

Namun ternyata pembicaraan tidak sesuai dengan undangan karena sudah menyangkut kepentingan secara nasional. Namun beberapa yang hadir meminta agar pembicaraan tidak diespos dulu karena dikhawatirkan akan membuat suasana di tubuh Hanura tak kondusif. Namun ternyata tetap disampaikan kepada media dan membuat sejumlah pengurus DPC yang hadir merasa gerah. “Teman teman yang hadir kemarin memberikan pesan WA ke kami bahwa mereka merasa kecolongan, ditipu, dijebak untuk kepentingan orang orang tertentu yang memiliki kepentingan politik secara nasional,” tegasnya.

Mereka menyatakan tetap solid dan setia kepada DPD Hanura Jateng dan dalam satu komando. Atas kejadian itu, DPD Hanura bakal menyiapkan sanksi terhadap pihak pihak yang dinilai menjadi inisiator pertemuan itu. Sanksi dapat kita Plt (Pelaksana Tugas) khan, karena ini membawa dampak nasional. Akibat rapat kemarin dampaknya luar biasa,” tegasnya. Dari 13 DPC Hanura yang datang, 11 diantaranya telah memberikan klarifikasi. Pihaknya mensinyalir ada yang membiayai pertemuan itu berinisial AZ, bukan pengurus partai.

AZ itu ditengarai merupakan anak buah dari W. DPP Hanura juga telah menanyakan hal itu dan meminta DPD Hanura Jateng untuk meluruskan. Sebelumnya, kondisi internal Partai Hanura mulai memanas pasca Pemilu 2019. Sejumlah pengurus partai tingkat kabupaten/kota di Jawa Tengah mendesak kepemimpinan Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) untuk dievaluasi. Desakan itu muncul setelah digelar silaturahmi antar DPC Partai Hanura di Jawa Tengah. Acara yang dilaksanakan di Solo itu, dihadiri 13 DPC Hanura di Jateng
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5663 seconds (0.1#10.140)