Ekonom Tony Prasetiantono Meninggal Diduga Karena Sakit Jantung

Kamis, 17 Januari 2019 - 19:30 WIB
Ekonom Tony Prasetiantono Meninggal Diduga Karena Sakit Jantung
Guru Besar Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM Tony Prasetiantono diduga terkena serangan jantung. FOTO/IST
A A A
YOGYAKARTA - Ekonom A Tony Prasetiantono meninggal dunia di RS MMC Jakarta, Rabu (16/1/2019) pukul 23.30 WIB. Guru Besar Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut diduga terkena serangan jantung.

Tony diketahui memang memiliki riwayat penyakit jantung, terakhir sempat operasi pada 2017. Saat menengok putrinya, Meidiana Shaputri yang sedang kuliah di Belanda, bersama sang istri, Eva Supita, belum lama ini, almarhum juga sempat sakit.

"Pas di Belanda sempat sakit sampai tidak bisa jalan-jalan. Kalau yang benar-benar sakit di rumah sakit akhir tahun 2017. Dulu pernah operasi jantung tapi setelah itu tidak ada keluhan," kata keponakan Tony, Fery Kurniawan (40) di rumah duka, Kamis
(17/1/2018).

Fery menjelaskan, keberadaan pamannya ada di Jakarta karena ada pekerjaan, yaitu rapat Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI). Tony sempat bertemu dengan teman-temannya hingga pukul 21.00 WIB. Setelah itu pergi ke hotel tempatnya menginap di Ritz Carlton Megakuningan di lantai 3 kamar 2207, Jakarta.

Saat di hotel itu, sekitar pukul 22.30 WIB, Tony menelepon resepsionis hotel. Namun saat recepsionis mengetuk tidak ada jawaban. Petugas hotel kemudian membuka dengan kunci cadangan dan menemukan Tony dalam posisi duduk diam tidak bergerak. "Iya mungkin ya, kalau mendadak gitu biasanya jantung ya," katanya.

Hal senada diungkapkan rekan sejawat di UGM dan BSBI, Eddy Purnawan. Menurutnya, tidak ada tanda-tanda sama sekali Tony akan wafat. Sebab alamarhum sempat makan malam bersama dengan rekan dosen FEB UGM sekitar pukul 19.00 sampai 21.00 WIB. Setelah itu Tony lalu pulang ke hotel di Ritz Carlton dan mendadak sakit. Oleh pihak hotel Tony langsung dibawa ke MMC.

"Saat sampai ke MMC oleh dokter disampaikan sudah dalam keadaan death on arrival. Jadi apa serangan jantung atau apa, dokter tidak bisa memastikan," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8046 seconds (0.1#10.140)