Terinfeksi Flu Burung, Ratusan Unggas Milik Warga Salatiga Mati

Senin, 19 Agustus 2019 - 21:31 WIB
Terinfeksi Flu Burung, Ratusan Unggas Milik Warga Salatiga Mati
Petugas Dinas Pertanian Kota Salatiga saat menyemprotkan disinvektan di sekitar kandang unggas yang mati akibat terkena flu burung. Foto/IST
A A A
SALATIGA - Ratusan unggas yang terdiri dari sekitar 80 ekor ayam, 50 ekor bebek dan 4 ekor angsa milik sejumlah warga lingkungan RW 05 Cabean, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Salatiga mati mendadak. Diduga ratusan unggas tersebut mati karena terinfeksi virus H5N1 atau flu burung.

Puluhan unggas yang mati itu salah satunya milik Komari. Namun hingga kini, belum ada indikasi virus tersebut menular ke manusia. Kasus ini juga sudah dilaporkan dan ditangani oleh Dinas Pertanian Kota Salatiga.

“Dari hasil rapid tes unggas mati yang terdiri dari ayam, angsa dan bebek itu ada yang positif terinfeksi virus H5N1 atau flu burung,” kata Plt Kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga Mustain Soeradi, Senin (19/8/2019).

Hasil rapid tes juga dikirim ke laboraturium Kesmavet di Semarang untuk diteliti. Ini dilakukan guna memastikan apakah ratusan unggas tersebut mati akibat virus flu burung atau penyakit lainnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat apabila mendapati uanggasnya mati mendadak segera mengubur unggas tersebut. Kemudian menyemprot kandang dengan disinfektan. “Jadi segera musnahkan unggas yang sakit atau diperkirakan sudah terserang penyakit flu burung,” ujarnya.

Menurut Mustain, Dinas Pertanian sudah melakukan langkah penanganan dengan melakukan penyemprotan disinfektan massal di lokasi kejadian dan membantu memberi bantuan disinfektan kepada peternak. Disamping itu, juga terus melakukan pemantauan dan hingga kini belum ada kematian unggas susulan lagi.

“Kami juga sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan Hewan Provinsi Jateng, DKK Salatiga, Puskesmas, Camat dan Lurah untuk ikut mensosialisasikan hal ini ke warga melalui RT/RW,” katanya.

Dalam waktu dekat Dinas Pertanian juga akan melakukan disinfektan kandang lagi untuk memastikan lingkungan sudah aman. “Kami minta masyarakat untuk segera melapor ke Dinas Pertanian bila ada uanggasnya yang mati mendadak,” pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7731 seconds (0.1#10.140)