AS Diklaim Bawa Seluruh Kekuatannya ke Medan Perang Melawan Iran

Senin, 19 Agustus 2019 - 08:00 WIB
AS Diklaim Bawa Seluruh Kekuatannya ke Medan Perang Melawan Iran
Kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat, USS Abraham Lincoln. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Brigadir Jenderal Hossein Salami mengecam Amerika Serikat (AS) sebagai negara arogan. Menurutnya, Washington telah membawa seluruh kekuatannya ke medan perang untuk melawan Iran.

"Arogansi Global (negara-negara Barat yang dipimpin oleh AS), kekuatan yang tak tertandingi dalam sejarah manusia, telah memobilisasi seluruh kekuatannya. Amerika adalah kekuatan terbesar dalam semua aspek, dan kekuatan ini telah membawa seluruh kekuatannya ke medan perang (untuk berperang) dengan Revolusi di Iran," kata Salami di festival Malek Ashtar ke-9 pada hari Minggu, seperti dikutip dari kantor berita Mehr, Senin (19/8/2019).

Sekadar diketahui, Washington saat ini telah mengerahkan kelompok tempur kapal induk yang sudah siaga di Laut Arab, wilayah Teluk Persia. Selain itu, Washington juga sudah mengerahkan pesawat jet tempur siluman F-22, pesawat pengebom B-52 dan sejumlah pasukan tambahan yang ditempatkan di Pangkalan Al-Udeid, Qatar.

Salami mencatat, orang Amerika mengakui bahwa para pemimpin mereka tidak memiliki asal-usul, berpikiran kosong dan non-spiritual. Meskipun demikian, Iran—meskipun tidak memiliki kekuatan ekonomi dan media—ketika ia bergerak, ia menimbulkan ketakutan di jantung kekuatan yang sombong.

Ketegangan telah meningkat di Teluk Persia sejak pemerintahan Donald Trump menarik AS keluar dari Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015, yang juga dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran. Tak lama kemudian, Amerika memulihkan sanksi terkuat yang pernah dicabut dengan menargetkan industri minyak Iran. Hal itu membuat Teheran meningkatkan pasokan uranium yang diperkaya dengan kadar rendah.

Trump telah menunjuk IRGC sebagai entitas teroris dan sebagai tanggapannya Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menuduh pemerintah AS mendukung terorisme dan menyatakan Komando Pusat AS sebagai organisasi teroris global.

Situasi ini semakin diperburuk setelah serangkaian serangan misterius pada kapal-kapal tanker minyak di Teluk Oman dan Selat Hormuz, di mana Washington dan sekutunya menyalahkan Iran sebagai pelakunya. Teheran membantah tuduhan itu.

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan bahwa Iran tidak bermaksud untuk berperang dengan Amerika Serikat, tetapi akan terus menentang Washington.

Salami sebelumnya mengatakan bahwa strategi pertahanan Iran akan menjadi ofensif jika terjadi "kesalahan pada pihak musuh".
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9842 seconds (0.1#10.140)