Warga Jual Hasil Panen Untuk Beli Air Bersih

Senin, 19 Agustus 2019 - 03:07 WIB
Warga Jual Hasil Panen Untuk Beli Air Bersih
Bantuan air bersih dari Mayor Sunaryanto diserbu warga di Desa Tepus Kecamatan Tepus. FOTO/SINDOnews/Suharjono
A A A
GUNUNGKIDUL - Kekeringan yang melanda Gunungkidul menyebabkan warga harus susah payah untuk mendapatkan air bersih. Bantuan air dari pemerintah ternyata belum mampu menjawab kekurangan air bersih bagi warganya.

Untuk memenuhi kebutuhan air ini, akhirnya warga terpaksa menjual hasil panen mereka. Seperti yang disampaikan Ngatinem, warga Dusun Pudak, Desa Tepus Kecamatan Tepus. Dia mengaku sudah menjual hasil panen ketela dan hasil kayu untuk air bersih ini. Tercatat dia dan lima anggota keluarganya sudah lima kali membeli air bersih.

"Saya sudah menjual kayu jati kecil kecil dan juga panen ketela, lumayan untuk membeli air bersih," katanya.

Saat mendapatkan bantuan, dia mengaku dari setiap tangki yang datang maksimal dirinya hanya mendapatkan empat jeriken. Dengan demikian mau tidak mau dia harus membeli air dari tangki swasta.

Camat Tepus, Alsito membenarkan krisis air bersih di wilayahnya. Diapun berharap berbagai pihak memberikan bantuan dengan berkoordinasi dengan kecamatan. "Kami akan ikut ke lokasi bantuan sebagai bentuk rasa terima kasih kepada pemberi bantuan," katanya.

Alsito menceritakan bantuan air juga datang dari tokoh masyarakat asal Nglipar, Mayor Sunaryanto. Dalam bantuan yang diberikan beberapa waktu lalau dia bersama Kapolsek Tepus juga langsung menuju lokasi di Desa Tepus.

"Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih. Karena warga terbantu dengan bantuan air bersih dari Pak Sunaryanto," ulasnya.

Sementara tim bakti sosial dari Mayor Sunaryanto, Kapten (Purn) Slamet mengatakan, pihaknya terus menyasar wilayah-wilayah yang membutuhkan air bersih. Saat ini tercatat 150 tangki sudah diserahkan kepada warga.

"Kita siapkan 600 tangki sebagai bentuk kepedulian. Jika masih kurang kita akan siapkan tambahan bantuan air bersih," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9958 seconds (0.1#10.140)